Ini Dia Intimidasi ala Ahok: Paksa Rakyat Jakarta Terima Kampanye Pasangan Ahok-Djarot
Ancaman tim pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang akan mempolisikan provokator penolakan kampanye Ahok-Djarot, merupakan bentuk intimidasi untuk menakut-nakuti warga Jakarta.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik Ahmad Lubis kepada intelijen (10/11). “Banyak yang dilaporkan polisi, ini upaya menakut-nakuti lawan politik dan warga agar tidak bersuara kritis,” tegas Ahmad Lubis.
Kata Lubis, pihak Ahok-Djarot mulai frustasi setelah elektabilitas Ahok-Djarot semakin anjlok. Belum lagi penolakan warga Jakarta atas kampanye Ahok-Djarot semakin massif. “Baik di udara melalui dunia maya dan di darat, kubu Ahok-Djarot sudah kalah. Di darat banyak warga yang menolak kedatangan Ahok maupun Djarot,” ungkap Lubis.
Menurut Lubis, cara yang dilakukan kubu Ahok-Djarot menunjukkan kepanikan, karena suara pasangan petahana ini mengalami penurunan yang cukup drastis. “Suara Ahok-Djarot turun drastis terlebih setelah ada kasus penistaan agama oleh Ahok,” pungkas Lubis.
Semakin massifnya penolakan warga Jakarta terhadap kampanye Ahok-Djarot membuat tim kampanye Ahok mengambil sikap untuk mempolisikan provokator penolak kampanye Ahok-Djarot.
Cawagub Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, tim advokasi dan hukum kampanye Ahok-Djarot akan membawa sikap penolakan itu ke ranah hukum.
“Sekali lagi saya sampaikan, kali ada seperti itu lagi, kami minta tim advokasi dan hukum kampanye Ahok-Djarot bisa melaporkan siapa yang menggerakkan orang untuk menolak pasangan Ahok-Djarot. Dan itu masuk delik pidana,” tegas Djarot saat blusukan di Kembangan Utara, Jakarta Barat (09/11).
0 komentar:
Post a Comment