Rezim Myanmar Blokade Bantuan Makanan PBB Bagi 80.000 Muslim Rohingya
Arakan – Rezim Myanmar memblokade bantuan makanan yang akan disalurkan kepada lebih dari 80.000 orang negara bagian Rakhine, wilayah yang dihuni mayoritas etnis Rohingya.
Lembaga Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengungkapkan bahwa otoritas Myanmar telah menutup jalur masuk ke wilayah yang dihuni etnis Rohingya. Dalam pernyataan yang dirilis Rabu (19/10), WFP menyebut blokade dilakukan menyusul terjadinya serangan terhadap pos polisi yang diduga dilakukan oleh pejuang Rohingya.
WFP biasanya menyuplai bahan makanan bagi sekira 80.000 sampai 85.000 warga di perbatasan Myanmar dan Bangladesh. Wilayah tersebut kini telah ditutup oleh pasukan Myanmar, termasuk bagi bantuan kamanusiaan.
“Di mana-mana ada militer dan diberlakukan jam malam. Tidak mungkin mengakses salah satu daerah yang terdampak,” kata petugas kemitraan WFP di Myanmar, Arsen Sahkyan.
“Daerah-daerah yang biasanya menjadi tempat kami beroperasi juga terdampak,” imbuhnya.
Sejak terjadinya penyerangan pos polisi Myanmar yang diduga dilakukan oleh pejuang Rohingya, aparat keamanan mengklaim telah menerwakan sedikitnya 30 orang. Sementara sebanyak 40 orang lainnya ditahan.
Sementara, para aktivis menyebut bahwa tentara Myanmar telah melakukan penembakan terhadap warga sipil Rohingya. Tak hanya itu, mereka juga membakar desa-desa mereka. Di sisi lain, pihak militer Myanmar menampik pernyataan para aktivis kemanusiaan tersebut.
Wilayah Rakhine merupakan tempat tinggal etnis muslim Rohingya. Tindakan kejam dan pembantaian yang dilakukan oleh rezim Myanmar terhadap kelompok minoritas tersebut mulai mencuat sejak 2012 silam.
0 komentar:
Post a Comment