Gerakan Hilangkan Agama dari Politik Perlahan Bangkit Lagi Semenjak Kemunculan Lambang PKI
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) menegaskan, agama dan kekuasaan atau politik tidak dapat dipisahkan. Dia menilai, saat ini mulai bangkit gerakan menghilangkan agama dari politik.
Romi menyampaikan hal itu menangapi peryataan Presiden Jokowi bahwa agama dan politik jangan dicampuradukkan.
"Agama dan politik ibarat saudara kembar. Dimana agama adalah landasan atau pondasi dan kekuasaan adalah penjaga agama," kata Romi saat dihubungi, di Jakarta, Senin (27/3/2017).
Menurutnya, jika agama yang tidak dijaga oleh politik, kemungkinan besar akan hilang, asing atau akan dicuri oleh kelompok anti agama. Sementara politik yang tidak dilandasi agama, akan berjalan tersesat dan hanya maju di urusan keduniaan.
"Gerakan untuk menghilangkan agama dari politik, perlahan-lahan mulai bangkit lagi di Indonesia," katanya.
Menurut Romi, agama tidak pernah mengajarkan kejelekan, sehingga tidak sepantasnya untuk dijauhi. Dia juga mengatakan, pemimpin yang tidak memiliki bekal ilmu agama, akan tersesat dalam menjalankan perpolitikan.
"Sampai-sampai ada yang mengatakan, jangan bawa-bawa agama dalam politik. Saya ingin mengatakan, ini terjadi karena terbatasnya pemahaman tentang agama," tandasnya. [teropongsenayan]
0 komentar:
Post a Comment