Ulama Ditangkap, Inilah 3 Balasan Membanggakan Peserta Aksi 313 kepada Aparat
Menyusul penangkapan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al-Khaththath yang akan memimpin aksi 313 pada Jum'at (31/3/17) dini hari, sejumlah pihak sempat mengkhawatirkan keamanan aksi yang menuntut penegakkan hukum berkeadilan ini.
Namun, kaum Muslimin merespons kriminalisasi terhadap ulama ini dengan 3 tindakan yang membuat umat Islam dan bangsa Indonesia merasa bangga.
Aman dan Damai
Setelah kabar penangkapan KH Muhammad Al-Khaththath diketahui oleh umat Islam di sekitar Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa aksi akan ricuh karena ketiadaan pemimpin.
Beruntung, anggapan terebut tidak terbukti. Kaum Muslimin berhasil menunjukkan kelasnya sebagai generasi terdidik yang cinta damai dan taat hukum. Umat Islam melakukan shalat Jum'at dengan tertib, melakukan long march dengan tetap tersenyum dan menjaga kebersihan, lalu pulang dengan aman dan damai.
Kian Bersemangat
Seorang peserta aksi bernama Farah Zakiah (33) menyatakan bahwa diirnya semakin bersemangat melanjutkan perjuangan, meski pimpinan aksi 313 ditangkap oleh polisi. Ia menegaskan, perjuangan bukan karena sosok, tetapi karena cita-cita agung menegakkan keadilan di bumi Nusantara.
"Justru semakin para ulama kami didikriminasi, kami semakin kuat, kami semakin berani, kami akan gerakkan terus massa kami dan umat kami untuk perjuangkan yang kami tuntut selama ini," tutur Farah seperti dilansir Republika, Jum'at (31/3/17).
Ia juga meminta peminta bertindak adil dengan melaksanakan undang-undang tentang pencopotan kepala daerah yang telah berstatus terdakwa.
Makin Menyemut
Meski Jakarta diguyur hujan ringan sejak siang hari, umat Islam dari berbagai penjuru Ibu Kota tidak menyurutkan langkah. Umat berbondong-bondong mengikuti seruan ulama untuk hadir di Masjid Istiqlal kemudian melakukan long march hingga patung kuda.
Tiada raut kelelahan. Pertemuan dengan sesama Muslim atas kesamaan visi perjuangan merupakan sumber energi yang tiada habisnya. [Om Pir/Tarbawia]
0 komentar:
Post a Comment