Qari kebanggaan Syi'ah Iran cabuli santrinya
Seorang qari Iran favorit Khamenei dituding telah memperkosa santrinya yang berusia di bawah umur. Kasus ini mengemuka setelah para korban muncul dan membeberkan peristiwa itu ke media.
Diberitakan Al-Arabiya Rabu (19/10), qari atau pelantun ayat Al-Qur'an bernama Saeed Thusi ini dianggap salah satu yang paling indah bacaannya di Iran. Khamenei pernah menyebut Thusi sebagai "teladan” yang harus dicontoh.
Thusi dikenal sebagai qari pertama di Iran. Lelaki 46 tahun ini kerap mewakili Iran dalam kompetisi qari internasional dan tidak jarang keluar sebagai juara.
Thusi dituding telah memerkosa tujuh santrinya yang berusia antara 12 dan 14 tahun dalam jangka waktu tujuh tahun.
Para korban memutuskan untuk mengungkapkan kasusnya ke media setelah pengadilan mencoba untuk menutupi skandal seks itu atas perintah Ali Khamenei dan otoritas Mahkamah Agung Iran.
Dalam sebuah program televisi yang disiarkan oleh stasiun berita The Persian Voice of Amerika, tiga dari korban Thusi mengaku punya bukti tertulis dan rekaman audio yang menunjukkan bahwa peristiwa itu benar terjadi.
Dalam bukti-bukti itu, Thusi menuliskan dalam sebuah surat bahwa tindakannya itu adalah "kesalahan".
Sedangkan dalam rekaman suara, Thusi terdengar mengatakan Khamenei sudah tahu ihwal peristiwa tersebut dan pemimpin tertinggi Syi'ah Iran itu sepakat dengan hakim, Sadek Larijani untuk menutupinya demi menjaga reputasi institusi keagamaan Syi'ah di Iran.
Salah satu korban adalah juara pertama kompetisi pembacaan Al-Qur'an yang mengaku diperkosa di kamar hotel saat mereka berlomba di luar negeri. Saat itu usia korban baru 12 tahun.
Para korban mengaku telah mengadukan perilaku Thusi ke Kantor Kepemimpinan Iran, institusi tertinggi Iran yang dikepalai oleh Khamenei. Namun, pejabat di kantor itu mengabaikan aduan para korban setelah menerima "surat pertobatan" dari Thusi.
Dalam surat itu, Thusi mengakui seluruh kesalahannya dan mengatakan bahwa dia sekarang adalah orang yang “sudah berubah."
Belum ada pernyataan dari pemerintah Iran dan Khamenei terkait tuduhan perkosaan tersebut.
Seperti diketahui, perbuatan homoseksual ataupun perkosaan di Iran bisa dihukum mati. (CNN Indonesia/Al-Arabiya)
0 komentar:
Post a Comment