Dengan menjadi profesional sepak bola di tanah Eropa merupakan prestasi yang mengagumkan. Hal inilah yang membuat nama Mesut Ozil semakin dikenal dunia. Pemain Muslim yang lahir di Jerman dan mempunyai darah Turki ini telah menjadi bintang top di kancah sepakbola eropa.
Baru-baru ini, Mesut telah mencatatkan sejarah di sepanjang karir professionalnya. Hasil lanjutan Grup A Liga Champions di Emirates Stadium, Kamis (20/10) kemarin mengantarkan Arsenal meraih kemenangan besar melawan Ludogorets dengan skor 6-0. Pada pertandingan tersebut, Gelandang Jerman itu menjadi bintang lapangan dengan berhasil mencetak hat-trick (tiga gol). Tepatnya pada menit ke-56, 83 dan 87.
Mesut Ozil sendiri didatangkan Arsenal dari Real Madrid dengan harga 729 Miliar pada September 2013. Selama melakoni laganya di tanah Ratu Ellizabeth II, ia telah membuktikan diri sebagai raja assists Liga Premier Inggris. Pada tahun 2015, ia merupakan pengumpan terbanyak dan terbaik dalam skuat Meriam London (sebutan Arsenal).
Performa apik Ozil membuat manajer Arsenal, Arsene Wenger menyebutnya sebagai Malaikat Penolong tim yang bermarkas di London tersebut. “Jika Anda hobi menonton sepak bola, Anda pasti jatuh cinta kepada Ozil,” ucapnya.
Saat Piala Dunia 2014 di Brasil, Ozil membiayai operasi 11 anak yang menderita bibir sumbing di pedalaman Amazon. Meski menjadi penolong anak-anak di pedalaman Amazon, Ozil memberikan pelajaran kalau kebaikannya tidak layak dipublikasikan.
“Saya tidak mau melakukan diri untuk menunjukkan kalau saya seorang yang beriman. Saya melakukannya sebagai tuntutan pribadi. Saya datang dari keluarga yang tidak suka memamerkan kebajikan yang sudah kami lakukan. Itulah yang disebut rendah hati,” ujarnya beberapa bulan lalu.
Tidak hanya itu, Ozil merupakan pemain yang jujur saat berada di lapangan hijau. Dia tidak pernah melakukan diving untuk menguntungkan timnya, seperti yang banyak dilakukan pemain top Eropa lainnya. “Saya selalu bermain dengan prinsip kejujuran. Saya tidak pernah berubah dan tidak mau pura-pura jatuh. Saya tidak bisa melakukan itu,” tuturnya.
Sebagai seorang Muslim yang hidup di Eropa, Ozil tidak pernah lupa mengenai kewajibannya dalam hal beribadah. Bahkan, mantan rekan setimnya di Real Madrid, Cristiano Ronaldo merasa nyaman ketika Ozil membaca Alquran sebelum bertanding.
Selain sering mengaji, Ozil punya kebiasaan khusus ketika sudah memasuki lapangan. Seperti dilansir dari publikasi DailyMail, dia selalu berdoa kepada Tuhan supaya diberikan kesuksesan dalam setiap pertandingan. “Ketika saya berdoa, teman-teman satu tim tahu bahwa saya tidak akan bisa diajak bicara. Saya selalu memohon pada Allah untuk memberikan saya keberhasilan. Itulah resep sukses saya selama ini,” ucapnya.
Karena memiliki dua tradisi yang berbeda (Jerman dan Turki) yang berhasil membentuk Mesut Ozil menjadi pribadi yang luar biasa dan pesepak bola hebat. Pemain yang genap berusia 28 tahun pada 15 Oktober 2016 itu sudah merasakan karier yang sensasional, baik di level klub maupun timnas. “Teknik mengolah bola saya dapatkan dari sisi Turki, sedangkan kedisiplinan dan sikap pantang menyerah saya dapatkan dari sisi Jerman,” ungkapnya.
Pemain muslim ini tidak mengira jika di usianya yang masih produktif sudah bermain untuk dua klub elit Eropa. Ozil memulai karier di Schalke 04 dan berhasil menembus tim senior pada 2006. Namun, hubungan yang memburuk dengan manajemen membuatnya hengkang ke Werder Bremen pada Januari 2008. Karier sang pemain pun mulai menanjak bersama Bremen.
Penampilan impresif pada Piala Dunia 2010 bersama timnas Jerman membuat sejumlah klub top Eropa mulai kepincut untuk merekrutnya. Ia kemudian bergabung dengan Real Madrid pada 17 Agustus 2010. Setelah 3 tahun berama El Real, Ozil kemudian direkrut klub papan atas, Arsenal. Saat ini, Ozil menjadi pemain penting bagi klub asal London Utara tersebut. (njs/dbs)
0 komentar:
Post a Comment