Setelah anggota keluarga kerajaan Arab Saudi dieksekusi mati pada hari Selasa (18/10/2016) karena telah membunuh seorang warganegara biasa, banyak orang membagikan video di media sosial yang menunjukkan Penjaga Dua Masjid Suci yaitu raja Salman saat mengatakan bahwa “setiap warganegara dapat menuntut keluarga kerajaan jika ia merasa dirugikan”.
Anggota keluarga kerajaan dieksekusi setelah keluarga korban menolak untuk menerima puluhan juta Saudi riyal sebagai tebusan atas pembunuhan tersebut.
Banyak reaksi positif di media sosial terhadap keadilan implementasi hukum keatas pangeran Saudi ini.
Pujian juga dialamatkan kepada raja Salman yang dalam sebuah pidatonya di hadapan para pejabat senior Saudi yang tergabung dalam organisasi pemberantasan korupsi di negara itu, raja Salman berpesan kepada warganegaranya untuk tidak perlu takut menggugat setiap anggota keluarga kerajaan jika mereka (warganegara) merasa mengalami ketidakadilan.
Berbicara untuk bagiannya,imam Masjid Safa, Mohammed Al-Masloukhi menggambarkan menit-menit terakhir Pangeran Turki bin Saud bin Turki Al-Kabir, dan menegaskan bahwa keluarga dari Adel Al-Muhaimeed (orang yang telah dibunuh oleh pangeran) menolak untuk menerima uang tebusan atas darah keluarganya yang mereka sebut sebagai “blood money”.
Al-Masloukhi berkata bahwa puluhan juta Saudi riyal telah ditawarkan kepada ayah dari Adel Al-Muhaimeed, tetapi beliau tidak sudi menerimanya. “Ayah korban ingin keadilan ditempuh melalui jalur hukum” tambah Al-Masloukhi.
Mengomentari eksekusi terhadap anggota keluarga kerajaan, pangeran Al-Waleed bin Talal mengatakan di Twitternya bahwa ia berharap Allah akan menunjukkan belas kasihan (mengampuni) keduanya, baik kepada korban dan juga kepada si pembunuh. Namun, pangeran Al-Waleed terutama menyimpulkan bahwa “keadilan adalah dasar dari pemerintahan Arab Saudi”.
Arab News
0 komentar:
Post a Comment