Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Rabu (19/10), memasukkan pergerakan yang dipelopori oleh cendekiawan Islam Fethullah Gulen sebagai organisasi teroris, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Gulen yang berbasis di Amerika itu diyakini berada di balik kudeta Turki 15 Juli lalu.
“Kami berterima kasih kepada Organisasi Kerjasama Islam yang telah menunjukkan solidaritas dengan memahami kepekaan kami dan menyatakan Feto (Organisasi Teror Fethullah; sebutan Turki bagi gerakan Gulen) sebagai kelompok teror,” ucap Cavusoglu di akun Twitter-nya, menggambarkan langkah OKI sebagai tonggak.
OKI telah menyatakan itu dalam pertemuan di ibukota Uzbekistan Tashkent pada 18 Oktober, mengecam segala bentuk terorisme dalam deklarasi bersama. Organisasi mengeluarkan deklarasi yang mengungkapkan solidaritas dengan Turki dalam memerangi teror.
Pekan lalu, menteri luar negeri dari anggota negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) juga menuding Feto sebagai kelompok teroris. GCC menekankan dukungan untuk tindakan keras Ankara pada jaringan itu.
OKI didirikan pada tahun 1969, dengan keanggotaan saat ini 57 negara, adalah organisasi terbesar kedua antar-pemerintah setelah PBB dan menggambarkan dirinya sebagai “suara kolektif dunia Muslim.” Turki telah menjadi anggota sejak tahun 1969 dan memegang presiden organisasi, mengambil alih tugas tahun ini.
0 komentar:
Post a Comment