Tentara Yaman dan Komite Perlawanan Rakyat Bersiap Rebut Ibukota Dengan Kelompok Hutsi
Tentara Yaman dan sekutunya Jabhah Muqawwamah Sya'biyah (Komite Perlawanan Rakyat) yang berafiliasi kepada Ikhwanul Muslimin telah mencapai pinggiran Ona rute yang menghubungkan ibukota Sanaa dan kota Marib, Sabtu (3/9). Kemajuan ini dicapai setelah mereka mengambil kendali pegunungan dan dataran tinggi yang menghadap wilayah itu, kata sumber-sumber militer.
Tentara dan komite tersebut sama-sama setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional yang dipimpin oleh Presiden Abdur Rabb Manshur Hadi. Mereka mencoba untuk merebut kembali Sanaa, yang masih di bawah kendali milisi Hutsi yang didukung Iran.
Huthi mempertahankan kontrol atas Sanaa setelah upaya kudeta mereka pada bulan September tahun 2014.
Sementara itu di Taiz, tentara dan komite membela wilayah mereka terhadap serangan sekitar 35 Brigade dari kelompok Hutsi. Pertahanan terpusat di Madrat, Gunung al-Han dan daerah al-Sayahi barat, semuanya di barat daya kota Taiz.
Sumber-sumber di komite juga melaporkan Hutsi telah gagal dalam upaya infiltrasi ke Sharaf Assalo, sebuah kawasan yang terletak sebelah selatan kota Taiz.
Bentrokan baru-baru ini menyebabkan 29 Hutsi tewas, sementara satu pejuang pro-pemerintah terbunuh, kata sumber-sumber. Setidaknya 17 pejuang dari kelompok pro-pemerintah juga terluka.
Kematian Komandan Hutsi
Sumber juga mengatakan bahwa serangan udara oleh Koalisi yang dipimpin Saudi telah menewaskan dua komandan lapangan Hutsi, Aqeel Ali Ahmed Naji dan Amin Faisal Moawad, di Shada di provinsi Saada, berbatasan dengan Arab Saudi di barat laut.
Sumber suku setempat menegaskan bahwa serangan udara koalisi menargetkan bala bantuan militer Hutsi di wilayah perbatasan Saudi.
Arab Saudi dan sebagian besar sekutu Teluk Arab campur tangan dalam perang saudara Yaman pada bulan Maret 2015 setelah gerakan Hutsi bersenjata telah mendorong pemerintah Hadi ke pengasingan di Arab Saudi.
0 komentar:
Post a Comment