Tidak ada keraguan jika Fetullah Gulen dan gerakannya berada dibalik upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli, demikian pernyataan mantan Perdana Menteri Swedia Carl Bildt dalam kunjungan Dewan Eropa untuk Kerjasama Luar Negeri (ECFR) ke Ankara.
“Ketika saya melihat kudeta di TV, tersangka utama dalam pikiran saya adalah Gulen. Perkembangannya kemudian terbukti bahwa dugaan saya benar,” ungkap Bildt seperti dikutip Anadolu.
“Dalam percakapan saya baik dengan Turki dan para ahli yang mengikuti kasus Turki, saya tidak melihat ada keraguan diantara mereka bahwa Gulen adalah figur penting dalam kudeta,” tambahnya.
“Kami tidak pernah bertemu dengan orang-orang di Turki mauupun pakar atau pengamat asing yang meragukan keterlibatan Gulen, “ seperti ditulisnya dalam akun twitternya beberapa saat lalu.
Mantan PM Swedia itu juga menambahkan bahwa dirinya sudah cukup lama mengamati aktivitas organisasi teror Fetullahi (FETO) dalam militer, polisi dan institusi peradilan, namun dirinya tidak pernah menduga bahwa kelompok ini akan melakukan kudeta.
Dalam pidatonya di Yayasan Aydin Dogan pada 31 Agustus, Bildt mengatakan tujuan kunjungan ECFR ke Turki adalah untuk “memperkuat hubungan Turki dan Uni Eropa dan mengembangkan saling pengertian satu sama lain”.
Dalamw awancaranya dengan Hurriyet, Bildt mengatakan bahwa Uni Eropa melakukan kesalahan karena tidak menunjukkan empatinya kepada Ankara segera setelah kudeta.
0 komentar:
Post a Comment