Prediksi Kemenangan Hamas Dalam Pemilu 2016 “Di Mata Israel”.
Rakyat Palestina akan menentukan nasibnya menjelang pemilu Oktober tahun ini, apapun hasilnya kedepan akan berpengaruh terhadap kehidupan politik dan demokrasi di Palestina.
Berbagai media baik itu dalam dan luar negeri menunggu hasil pemilu di Palestina, pertanyaannya adalah apa sikap Israel apabila Hamas yang akan menjadi pemenang dalam Pemilu tahun ini?
Bagaimana sikap Israel?
Salah satu tulisan dari pengamat politik dan militer Israel yang dirilis oleh koran “Amos Harel” menyatakan bahwa Israel mencemaskan hasil pemilu tahun ini apabila dimenangkan Hamas, karena akan berpengaruh terhadap suhu politik dan keamanan di Israel terutama di Tepi Barat, Ramallah.
Selain itu juga pemerintahan Israel mengkhawatirkan apabila Hamas menang tahun ini akan berpengaruh terhadap kebijakan birokrasi Palestina kedepan dan hal ini akan berpengaruh terhadap rakyat Palestina dan Israel.
Meskipun ada prediksi lain, yang menurut Israel menguntungkan. Yaitu Hamas akan memboikot pemilu seperti yang terjadi tahun 2012 yang lalu. Karena beberapa pimpinan Hamas di Dhaffah ditangkap oleh pihak keamanan Israel.
Misi Utama adalah Rekonsiliasi Politik Dalam Negeri.
Hasan Abdu Ali, pengamat politik dan penulis media menilai bahwa “Israel” tidak akan peduli dengan prediksi dari media terkait pemilu, tujuan Israel hanya “merusak” suara dan memecah persatuan rakyat Palestina dengan membentuk faksi-faksi di internal dalam negeri Palestina.
Kepada kantor berita “ar-Ra’yi” Abdo Ali memberikan pernyataan yang dikutip oleh kantor SuaraPalestina bahwa Israel tidak mengharapkan hasil pemilu, namun polarisasi gerakan politik dan keamanan Palestina kedepan seperti apa, dan siapa tokoh Palestina yang akan dipilih rakyat untuk memegang kebijakan dalam dan luar negeri? Sehingga berpengaruh terhadap kebijakan dukungan dari luar negeri terhadap Palestina kedepan?
Israel melihat bahwa pemilu kali ini tidak akan berpengaruh besar, karena banyak sekali permasalahan internal dalam negeri. Kecuali ada tokoh yang dipilih oleh rakyat yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang diterima di dalam dan luar negeri untuk melobby dunia internasional untuk mendukung Palestina.
Beberapa suara dari faksi Fatah mengungkapkan bahwa pemilu ini tidak akan berjalan kecuali ada kesepakatan dan rekonsiliasi bersama antara faksi-faksi yang ada di Palestina.
Intinya adalah kesepakatan dan rekonsiliasi tokoh-tokoh dan pemimpin di Palestina yang akan menjawab tantangan dan menerima apapun hasil dari pemilu legislatif dan eksekutif tahun ini. Dan Israel tetap tidak akan rela apabila Hamas memenangkan pemilu.
Penting sekali untuk rakyat Palestina agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh siapapun. Karena bisa jadi kemenangan Hamas adalah memang benar-benar suara rakyat Palestina. Dan ini sangat tidak diinginkan oleh pihak Israel.
Sedangkan dari pihak Mahbud Abbas masih menilai Hamas sebagai “musuh politik”. Dan dirinya masih ingin melanjutkan kepemimpinannya, dan kendaraan politiknya, Fatah akan semakin dikuatkan untuk meraih empathy rakyat Palestina.
Sedangkan kemenangan Hamas adalah kemenangan rakyat yang sesungguhnya, yaitu Palestina segera bebas dari penjajahan.
Secara politik, Hamas bulan kemarin memutuskan untuk berpartisipasi dalam pemilu tahun ini. Hamas yakin akan meraih kemenangan mutlak demi maslahat rakyat Palestina. Dan akan menjamin pemilu kali ini berjalan dengan bersih, jujur dan adil. Apapun hasilnya, Hamas akan menghormati proses demokrasi ini.(sp)
0 komentar:
Post a Comment