Serangan Oposisi Suriah tak terbendung di Hama
Hanya dalam waktu 3 hari gabungan oposisi Suriah dan Jihadis Jundu al-Aqsa telah merebut sekitar 4 kota kecil yang berada di utara provinsi Hama. Ditambah titik-titik tinggi (bukit) pertahanan yang berada di sekitarnya.
Serangan oposisi yang mulai dilancarkan sejak hari Senin (29/8) memecah konsentrasi pertempuran selama ini yang terjadi dengan sengit di sekitar kota Aleppo.
Hingga Kamis, oposisi belum terbendung, pasukan rezim Suriah di Hama utara tampak tidak siap menahan gempuran besar, dimana prioritas tentara dan milisi selama ini ditujukan ke Aleppo.
Lanjutan kemenangan oposisi Sunni pada hari ini terjadi di tengah gencarnya serangan udara ke kawasan itu.
Pada hari Selasa, pasukan Assad dipukul dari kota Halfaya, lalu disusul di kota Tayibah al-Imam, termasuk bukit-bukit pertahanan di sisi selatan.
Sedangkan pada Rabu dan Kamis, kota Sauran dan kawasan desa Ma'ardas direbut dari pasukan rezim Suriah. Sehingga jarak lurus posisi oposisi ke kota Hama hanya tinggal 5-6 km lagi.
Daerah yang ditargetkan ini dihuni oleh penganut Kristen dan Syi'ah Nushairiyah (Alawite) yang merupakan loyalis pemerintahan diktator Assad.
Aksi ofensif pejuang Sunni di utara Hama menjadi pukulan baru bagi rezim Assad dan sekutunya yang ingin mengalahkan mereka secepatnya.
Menurut kelompok pemantau SOHR, serangan tersebut menjadi yang terbesar di wilayah Hama sejak tahun 2014.
SOHR juga mencatat bahwa setidaknya ada 25 warga, termasuk enam anak, terbunuh dalam serangan udara di al-Latamenah pada Rabu malam.
Televisi rezim Suriah menyatakan angkatan udaranya melakukan "serangan terkonsentrasi" terhadap apa yang disebut sebagai "teroris", dan mengklaim menewaskan puluhan militan.
Sebuah sumber militer rezim Suriah juga mengklaim serangan udara telah menghancurkan "puluhan kendaraan dan anggota militan" di jalan al-Latamenah-Idlib.
Seorang komandan pejuang Sunni Jaisyul Nasr, mengatakan bahwa serangan udara itu dilakukan oleh jet tempur rezim Suriah dan Rusia.
Jaisyul Nasr melalui sebuah pernyataannya, juga mengatakan bahwa "dua komandan dan tiga pejuang lainnya telah syahid di Hama".
Namun mereka sukses merebut sejumlah kota dan desa dalam serangannya, dan terus menargetkan posisi tentara rezim di sisi selatan, mengarah ke kota Hama. Seperti bukit Zainal Abidin yang sangat strategis.
Sumber aktivis di Twitter melaporkan sekitar 23 pasukan Assad tewas ketika dikalahkan oposisi di Ma'ardas.
Seorang komandan tentara rezim (SAA) dari brigade 87, Mayor Jenderal Ali Sharaf Makhlouf, juga tewas akibat serangan oposisi. (Reuters/Twitter/Orient-news)
0 komentar:
Post a Comment