Harta Kebudayaan Turki Tembok dan Taman Hevsel Diyarbakır
Kawasan yang menjadi salah satu kawasan pariwisata bersejarah di Turki ini dialiri juga oleh Sungai Tigris dan sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu kawasan Warisan Budaya Dunia. Selain kawasannya bersejarah kawasan ini juga sudah berumur ribuan tahun.
Terletak di Çayönü Diyarbakır, kawasan arkeolog tersebut konon merupakan salah satu desa dan peninggalan terlama didunia. Konon pula hampir seumur dengan peninggalan masyarakat yang membangun benteng dikawasan Hitit dan Hurri. Dalam sebuah sumber dikatakan Tembok dan Taman Hevsel dibangun pada 2000 tahun sebelum Masehi. Semasa berjalannya sejarah, Bangsa Mesopotamia menggunakan tembok tersebut untuk berlindung ketika terjadi peperangan. Tembok dan Taman Hevsel juga merupakan tembok pertahanan terlama setelah Tembok Tiongkok. Tembok dan Taman Hevsel mempunyai empat pintu masuk, panjang 5800 meter, tinggi 12 meter dan lebar 5 meter. Pintu utaranya biasa disebut sebagai Pintu Gunung, sedangkan pintu bagian barat disebut Urfa dan sebelah selatannya disebut sebagai Pintu Mardin. Dahulunya Tembok dan Taman Hevsel disebut sebagai benteng pertahanan Tenggara Turki. Dikawasan Tembok dan Taman Hevsel pula konon pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan 27 sahabat Nabi Muhammad SAW gugur dalam peperangan. Keseluruhannya dimakamkan diarea pemakaman yang terletak di Masjid Sulaiman yang menjadi salah satu tempat pariwisata religi. Tembok dan Taman Hevsel menimbulkan berbagai peradaban berbeda, penulis dan beberapa buku bersejarah. Salah satu peninggalan masjid tertua dikawasan Anatolia dalam sejarah Islam adalah Masjid Agung Diyarbakır. Pada masa pemerintahan pemimpin Dinasti Ottoman yaitu Kanuni Sultan Sulaiman, dimasjid tersebut terjadi berbagai pembaharuan dan pelebaran.
Pada tahun 1071, pemimpin Dinasti Seljuk bernama Sultan Alparslan bersama pasukannya konon mempersiapkan diri dikota Diyarbakır untuk Perang Malazgirt. Kejadian ini sudah diperingati oleh masyarakat Turki untuk mengenang 1000 tahun tentang kejadiannya ditanah Anatolia. Diyarbakır merupakan sebuah kota dimana Dinasti Umawiyah, Seljuk, Akkoyun dan Ottoman menggoreskan namanya dalam berbagai kegiatan sejarah Islam dan dunia. Tidak hanya mengenai agama saja, namun juga bidang perdagangan dan sosial juga terjadi disini. Pada zaman kepemimpinan Behram Paşa, seorang arsitektur terkenal Turki bernama Mimar sinan juga konon membuat sebuah karya yang diperuntukan pasar rakyat.
Selama beribu-ribu tahun lamanya, Sungai Tigris terus mengairi Taman Hevsel dan beberapa lahan pertanian dan tanah yang ada dikota Diyarbakır. Sungai Tigris merupakan sungai yang sangat bersejarah dan berkaitan dengan para Nabiyullah, selain itu kawasan Sungai Tigris juga sangat menyejukan. Angin sepoi-sepoi dan berbagai hidangan berbahan daging juga terdapat dikawasan ini. Diyarbakır adalah kota penghasil buah semangka terbaik di Turki. Berat satu buah semangkanya bisa mencapai 35 kg. Kota Diyarbakır merupakan kota dengan segudang kesenian musik Turki dan senimannya. Hal ini sudah terbukti ketika zaman Dinasti Umawiyah, para pelantun musik dan puisi mementaskan keahliannya dipinggiran Sungai Tigris. Kemudian pada masa Republik Turki ditahun 1923an, salah seorang penyanyi tradisional Turki atau Türkü kegemaran presiden Republik Turki pertama Mustafa Kemal Atatürk adalah Celâl Güzelses yang berasal dari Diyarbakır. Hampir setiap kedatangan sang presiden kekota Diyarbakır, seniman yang sama seperti namanaya yaitu Güzelses atau suara merdu selalu diundang untuk menghibur. Bahkan nama belakang Güzelses sendiri diberikan oleh Mustafa Kemal Atatürk.
0 komentar:
Post a Comment