Sang “Sutradara” Pembantai Rakyat Palestina dan Mesir Telah Wafat
Mantan Menteri Dalam Negeri Israel, sekaligus Ketua Partai al-Amal, Benyamin (Fuad) Ben-Eliezer telah tutup usia pada umur 80 tahun, pada hari Ahad (28/8) kemarin.
Lebih dari 30 tahun karirnya sebagai prajurit militer Israel dan termasuk “sutradara” pembantai rakyat Palestina yang akhirnya mengundurkan diri dari kementrian Dalam Negeri Israel setelah dituduh melakukan tindak pidana korupsi.
Ben-Eliezer lahir di kota Bashrah, Iraq. Pada tahun 1936 dia dan keluarganya hijrah ke Israel ketika itu Ben-Eliezer berumur 14 tahun. Pernah memimpin pasukan “Shaked” ketika perang 6 hari Israel-Jordan.
Jonathan Eiven, seorang penulis sejarah Israel menulis bahwa tentara Israel melakukan kejahatan perang dua kali, pada tahun 1956 Mesir perang dengan Israel dan oktober 1973.
Israel terbukti melakukan kejahatan perang dengan membunuh tawanan Mesir pada tahun 1967. Salah seorang saksi prajurit Mesir menyatakan bahwa Ben-Eliezer menembak dua prajurit Mesir dan mengubur hidup-hidup prajurit Mesir yang ditawan Israel.
Pada tahun 2010, koran “Dustur” Mesir merilis foto prajurit Mesir yang dibantai dan digantung oleh Israel pada perang 1967.
Ben-Eliezer termasuk salah satu pembantai 250 tawanan Mesir di Sinai pada juni 1967 silam. Hal ini juga dibuktikan oleh kesaksian ratusan prajurit Mesir dan Palestina yang berhasil kabur dari Sinai melalui perbatasan el-‘Arisy.
Namun Ben-Eliezer membantah telah melakukan pembunuhan tawanan 250 pemuda prajurit Mesir dan Palestina pada perang 1967 silam.
Ben-Eliezer pernah menduduki jabatan strategis di Israel, diantaranya menteri komunikasi, menteri perumahan rakyat, wakil presiden Ehud Barak dan menjadi ketua partai penguasa al-Amal tahun 2003.
Kemudian pada masa pemerintahan Netanyahu, Ben-Eliezer menjabat sebagai menteri ekonomi dan perencanaan strategis Israel. Meskipun Eliezer pernah membantai prajurit Mesir, namun dirinya memiliki hubungan erat dengan presiden Husni Mubarak. Netanyahu mengirim Eliezer dalam setiap pertemuan penting dengan Mubarak.
Pada tahun 2003, Eliezer mencalonkan diri sebagai Presiden Israel namun akhirya mengundurkan diri dan meninggalkan dunia politik setelah dituduh melakukan korupsi di sejumlah kementrian yang pernah dijabatnya.(sp)
0 komentar:
Post a Comment