Kenapa Posisi kalimat Tauhid Dalam Foto di Pindah dan di Posisikan Dekat Dengan KTP
Oleh : Bara Lubis
Kabar 'Gembira' untuk insan pers di Medan hari ini. Ya.. dengan adanya BOM paling tidak media di medan hari ini dimanjakan dengan fakta fakta yang dapat dikembangkan karen 'BOM' bunuh diri di Gereja Katolik di dr Mansur Medan. baik profile korban, latar belakang tujuan, komentar pakar, komentar ini itu semuanya bisa jadi sangat menarik....
aku tak mau berkonfrontasi dengan kawan kawan wartawan di Medan. secara banyak diantara mereka juga sahabat sahabat ku juga. dan aku juga tak mau melarikan inti dari persoalan BOM di Medan - karena bagiku kejahatan utama bagi umat Islam adalah bagaimana dia memandang siapa yang beragama (selain Islam) menjadi target pembunuhan.
ini bukan soal perang agama - tapi ini soal perang peradaban.
Melihat kejadian ini - tentu saja kita semua mengecam. tapi aku berharap media jangan cari masalah dengan umat Islam. beritakanlah secara proporsional dan cara yang jujur...
Soal foto : kiri dari beritasatudotcom dan kanan dari detikdotcom
tentu saja insan pers tau dapat dari mana KTP itu - dan posisi lebel kalimat tauhid (yang identik ISIS) itu ada di mana. jika pun benar kalau itu ada di dompet pelaku atau darimalah - tapi bukankah perubahaan posisi dalam memfoto di samping dan di bawah lambang itu - dan mendekatkanya saat di foto menyertakan lambang itu menunjukkan fakta kalau kalian ingin sebut bahwa Irvan adalah bagian dari gerakan teroris Internasional? yang secara saat ini, akibat opini itu kalian juga membantu kampanye bahwa 'Islam identik dengan terorisme'?
Skenario barat sudah berjalan - jangan pula insan pers di Medan latah untuk membenarkan skenario itu.
Aku banyak kenal temen temen wartawan di medan - dan mereka banyak yang muslim dan baik baik. tapi bagiku hal begini sungguh membuatku sedikit agak miris.
dan ini bukan upaya untuk mengajari mereka dalam peliputan dan membuat berita. Karena aku yakin mereka dalam urusan itu sudah pada berpengalaman.
tapi ini upaya untuk menjalan kewajiban untuk saling menasehati dan saling mencintai..
“Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
0 komentar:
Post a Comment