Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah membela koruptor yang berlatarbelakang etnis tertentu. Salah satu buktinya, Ahok merespon positif vonis ringan terpidana kasus suap reklamasi Teluk Jakarta, bos Agung Podomoro Land (APL), Ariesman Widjaja.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (02/09). “Ahok memberikan respon positif, dengan alasan Agung Podomoro Land bantu Pemprov DKI Jakarta. Para koruptor bisa dapat hukuman ringan jika bantu pemprov DKI Jakarta maupun ke Ahok. Ini artinya sama dengan membela koruptor,” tegas Muslim Arbi.
Muslim mencurigai ada campur tangan Ahok dan “penguasa negara” dalam proses peradilan para koruptor yang juga warga keturunan. “Koruptor pantas diganjar hukuman ringan jika membantu Ahok atau Pemprov DKI. “Ini mengindikasikan ada campur tangan Ahok dalam proses pengadilan itu. Siapa di belakang Ahok, tentunya penguasa di negeri ini,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, tidak ada keadilan dalam penegakan hukum kasus suap reklamasi Teluk Jakarta. “Seharusnya Ariesman dihukum lebih berat. Hakim pun tidak perlu berpandangan bahwa Agung Podomoro Land telah membantu Pemprov DKI Jakarta,” ungkap Muslim.
Sebelumnya, Ahok merespon positif vonis ringan bos Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. “Saya kira kalau kontribusi, Agung Podomoro kontribusi ya, dan mereka juga termasuk pengembang yang paling komitmen bayar kontribusi itu,” ungkap Ahok.
Ahok mencontohkan sejumlah kontribusi APL, seperti rusun Daan Mogot, Muara Baru dan Waduk Pluit. “Itu kan kontribusi mereka semua,” kata Ahok.(kiblat)
0 komentar:
Post a Comment