Sultan Kılıç Arslan
Setelah Süleymanşah menduduki posisi pamannya yaitu Melik Tutuş yang gugur dimedan perang dalam Dinasti Seljuk, Süleymanşah pun ikut gugur dalam peperangan dan mengharuskan penerusnya yaitu Melikşah untuk berpindah ke Syam.
Amanah untuk pergi ke Syam juga dilontarkan oleh salah satu Penakluk Anatolia yaitu Süleymanşah.
Pada saat yang mulai agak genting untuk peperangan, putra dari Süleymanşah bernama Kılıç Arslan pun datang kekota Iznik. Masyarakat pun sangat menyukai Kılıç Arslan, kemudian beliau pun menjadi sultan kedua untuk Dinasti Seljuk Turki pada tahun 1092.
Sultan Kılıç Arslan I adalah salah satu pendiri dari pemerintahan Dinasti Seljuk Turki. Beliau memerintah sekitar dari tahun 1092-1107 dan tugas terbesarnya adalah menahan peperangan salib dikota Iznik pada tahun 1097 dan namun setelah Iznik diambil oleh Bizantium akhirnya pusat pemerintahan pun pindah kekota Konya. Sultan Kılıç Arslan kala itu tidak sendiri, beliau dibantu oleh saudaranya bernama Kulan Arslan atau Davut yang datang dari Isfahan Iran. Sekitar dari tahun 1086 tidak banyak pemimpin asal Bangsa Turki yang dikenal luas oleh dunia, namun Sultan Kılıç Arslan melakukan itu. Kala itu perjuangannya memerangi Bizantium bersama salah satu jendralnya bernama Çaka Bey mampu mendobrak kekuasaan Bizantium dan menuliskan sebuah surat kepada raja Bizantium kala itu bernama Aleksios Comnenos untuk turun, namun sang raja tidak mau dan malah menyuruh prajuritnya untuk membunuh musuhnya.
Pada tahun 1096, prajurit Perang Salib yang berasal dari Eropa mulai mendatangi kawasan Anatolia (Turki). Kemudian satu tahun setelahnya yaitu 1097 kawasan Anatolia pun mulai diserang. Tujuan dari Perang Salib adalah mengambil kawasan Jerussalem dari Bangsa Turki.
Sultan Kılıç Arslan juga melakukan banyak komunikasi dan bergerak dibeberapa serangan yang dilakukan pasukan salib terhadap Anatolia bersama-sama dengan Danişmend Gâzî. Pertempuran dahsyat pasukan salib bersama Anatolia terjadi beberapa titik seperti Iznik, Eskişehir dan Konya. Pada serangan pertama Anatolia pun habis digempur oleh pasukan salib. Kemudian Iznik diambil oleh Kerajaan Bizantium dan Kerajaan Seljuk pun pindah ke Konya. Pemindahan pusat kerajaan oleh Sultan Kılıç Arslan dengan alasan yang sangat kuat yaitu ingin melindungi rakyat dan menjauhkannya dari serangan busur panah dan pedang.
Sultan Kılıç Arslan memang dikenal sebagai tokoh pemimpin yang sangat mementingkan keselamatan rakyat. Kala itu memang Dinasti Seljuk Turki banyak dikepung oleh Bangsa Armenia dan pasukan salib. Setelah beberapa waktu pasukan salib pun pergi dari Anatolia ke Antakya dan bertujuan untuk menaklukan Jerussalem, namun hal tersebut tidak dibiarkan dan kembali diperangi oleh Sultan Kılıç Arslan.
Ketika pasukan salib datang ke Anatolia, pasukan Seljuk pun sempat sudah mempersiapkan diri dibeberapa tempat seperti pelabuhan dan benteng-benteng. Pada Perjalanan Salib pertama, pasukan Seljuk Turki tidak merencanakan apapun dan akhirnya mundur. Namun setelah rencana matang oleh Sultan Kılıç Arslan dari dua arah yaitu Anatolia dan Musul Irak, akhirnya pasukan salib pun terkepung dan tidak bisa kabur. Kala itu gabungan pasukan juga dilakukan oleh petinggi Kerajaan Seljuk Turki bernama Çavlı, Artukoğlu İlgâzî dan tentara Malik Ridvan Syiria. Namun sayangnya, Sultan Kılıç Arslan yang duduk terdepan kala itu gugur dalam medan perang atau pada 13 Juli 1107.
Meninggalnya Sultan Kılıç Arslan sangat disedihkan oleh para muslim dan umat taat Kristiani. Hal tersebut karena sosoknya yang memberantas kedzaliman dan ketidak adilan. Selain itu pula, Sultan Kılıç Arslan juga dianggap sebagai pelindung bagi orang-orang Armenia, Suryani dan non-muslim lainnya yang hidup di Anatolia.
Makam Sultan Kılıç Arslan disebut juga sebagai Meyyafârıkîn yang berarti tempat para manusia mulia yang berada diprovinsi Diyarbakir kawasan Silvan. Keberaniannya akan terus dikenang oleh masyarakat dan sejarah Turki karena Sultan Kılıç Arslan juga seorang putra dari salah satu Penakluk Anatolia lain yaitu Süleymanşah. Ketika Perjalanan Salib Pertama pada tahun 1101, Sultan Kılıç Arslan memberikan perlawanan yang sangat dahsyat, beliau juga sangat melindungi orang-orang non muslim lain karena menganggap seluruh manusia adalah saudaranya.
0 komentar:
Post a Comment