Setelah Jarablus, Kota Mare Adalah Sasaran Turki dan FSA
Komandan brigade oposisi yang berjuang di bawah bendera kelompok oposisi terbesar di Suriah, mengatakan mereka akan bergerak ke Barat sampai mereka membersihkan semua elemen teroris.
Kolonel Ahmad Osman, pemimpin Brigade Sultan Murad, bagian dari kelompok Tentara Pembebas Suriah (FSA), mengatakan bahwa target berikutnya dari operasi militer Turki-FSA adalah untuk maju menuju kota Mare di barat laut Suriah.
Sebelumnya pada bulan Agustus, Mare, sebuah kota berjarak 25 kilometer sebelah utara Aleppo, telah dikendalikan oleh PYD, dengan milisi bersenjata mereka YPG. “Ini akan memakan waktu beberapa minggu atau mungkin bulan untuk membersihkan Daesh dari seluruh desa yang mereka kendalikan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kami bertujuan untuk membersihkan seluruh wilayah di bawah kendali Daesh saat ini. Prioritas utama kami adalah untuk membersihkan bentangan wilayah 70-km di perbatasan Turki-Suriah ke arah barat dari Jarabulus, “tambah Kolonel Osman.
Lebih dari 2000 pejuang oposisi dari kelompok moderat, termasuk Sultan Murad, Liwa Hamza, Ahrar al-Sharq dan Liwa Ahrar, terlibat dalam operasi militer yang didukung Turki, yang bertujuan untuk membersihkan Daesh dari Jarabulus sebelum milisi Kurdi Suriah mengambil kontrol atas wilayah tersebut.
Kota Jarabulus, pusat operasi utama militer Turki-terkoordinasi, juga rumah bagi beberapa desa Turki. Hilwaniyah dan Tirayhim – dua desa, berhasil direrbut di jam pertama operasi, adalah termasuk desa Turkmen Suriah di Aleppo.
Para pejuang moderat memberikan dukungan penuh dalam operasi ofensif dimana sebagian besar pejuang tersebut adalah warga dari desa yang direbut oleh Daesh atau milisi komunis Kurdi.
Yeni Şafak
0 komentar:
Post a Comment