Pemerintah Persatuan Tunisia Terbentuk
Pemerintah Persatuan Tunisia kini telah terbentuk Senin 29 Agustus dengan Perdana Menteri Youssef Chahed, termuda pemimpin negara itu, demikian al-arabiya.
Pemerintah Persatuan dalam kabinet barunya terdiri dari 26 menteri dan 14 menteri negara termasuk perempuan, menteri "muda" dan independen, tiga anggota partai Islam Ennahda dan dua mantan anggota serikat UGTT (Partai Buruh, dalam logat Perancis menjadi Union Générale Tunisienne du Travail, UGTT ).
Kabinet baru diresmikan Senin 29 Agustus dalam sebuah upacara di Carthage di luar Tunis, dengan mantan Perdana Menteri Habib Essid, 67, menyerahkan kekuasaan.
Tunisia menghadapi masalah utama keamanan dan tantangan ekonomi yang terus memburuk. "Saya berharap pemerintah ini akan berlangsung," kata Essid. "Hal terburuk untuk negara ini adalah pemerintah berganti dalam setahun atau setengah tahun, karena masalah keamanan dan memburuknya perekonomian.
Sementara Perdana Menteri baru Chahed mengatakan: "Situasi masih rumit, , tapi kami optimis Kami akan memikul tanggung jawab. Jangan khawatir tentang Tunisia dan masa depan," katanya kepada pendahulunya.
Tunisia adalah negeri yang mengawali kisah sukeses Arab Springs. Tapi setelah itu, pemerintah telah gagal untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, pengangguran dan korupsi yang mendahului kejatuhan Ben Ali.
Gelombang serangan jihad, termasuk dua serangan mematikan tahun lalu yang menewaskan puluhan wisatawan asing, memiliki masalah yang terus berkelanjutan memperburuk masalah ekonomi Tunisia yang sangat bergantung pada pendapatan pariwisata.
Para analis mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah Chahed dapat memulihkan keamanan dan merevitalisasi perekonomian yang babak belur. Tunisia hanya punya pertumbuhan ekonomi 0,8 persen tahun lalu, dibandingkan dengan 2,3 persen pada tahun 2014.
Pemerintah baru memenangkan mosi percaya di parlemen pada hari Jumat, dengan 167 dari 217 anggota parlemen mendukung line-up kabinet.
Dalam pidato meriah di parlemen, Chahed berbicara tentang keadaan mengerikan ekonomi dan mengatakan bahwa "kita semua bertanggung jawab" dan "kita semua harus berkorban".
"Jika tidak ada perubahan pada 2017, penghematan dan anggaran ketat akan dilaksanakan," Chahed memperingatkan. Dia juga mengatakan pemerintahnya akan memberikan prioritas untuk memerangi korupsi dan "ekstremisme".
Chahed ditunjuk oleh Presiden Beji Caid Essebsi awal bulan ini setelah anggota parlemen meloloskan mosi tidak percaya pada pemerintah Essid menyusul hanya 18 bulan memerintah.
Red : msa
Sumber : World Bulletin
0 komentar:
Post a Comment