Untuk pertama kalinya polisi wanita Turki mengenakan jilbab dalam sebuah upacara resmi
Seorang kepala polisi wanita Turki memakai jilbabnya untuk pertama kalinya pada upacara Hari Kemenangan Turki 30 Agustus di distrik Taksim Istanbul
Seorang kepala polisi wanita menghadiri upacara dengan mengenakan jilbab bersama seragamnya untuk pertama kalinya setelah aturan pembatasan pakaian untuk polisi wanita telah dihapus pada 27 Agustus, dan peraturan itu diumumkan dalam Peraturan Resmi.
Upacara diadakan di distrik Taksim Istanbul untuk merayakan Hari Kemenangan Turki 30 Agustus. 30 Agustus adalah Hari Kemenangan, ketika bangsa Turki setiap tahun merayakan kemenangan Turki atas pasukan Yunani dalam Pertempuran Dumlupınar yang berlangsung 5 hari tahun 1922, yang terjadi di provinsi barat Kütahya.
Upacara dimulai dengan satu menit mengheningkan cipta dan lagu kebangsaan. Istanbul Garrison dan Kota Metropolitan memberikan karangan bunga di Monumen Republik.
Upacara diadakan di tengah langkah-langkah keamanan yang tinggi.
Polisi wanita Turki berseragam telah diizinkan untuk mengenakan jilbab selama bertugas. Pembatasan seragam polisi wanita telah dihapus dalam peraturan baru, baru-baru ini diumumkan dalam Peraturan Resmi pada tanggal 27 Agustus.
Otoritas berwenang mengizinkan perempuan dengan seragam resmi untuk memakai jilbab selama bertugas. Wanita yang mengenakan jilbab juga diizinkan untuk bergabung dengan kepolisian dalam bingkai peraturan seragam baru.
Langkah ini bertujuan untuk memperluas cakupan dari paket demokratisasi, yang diprakarsai oleh Recep Tayyip Erdogan saat masih menjabat sebagai perdana menteri Turki.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mencabut larangan yang telah berjalan puluhan tahun pada 30 September 2013 tentang pemakaian jilbab di lembaga negara sebagai bagian dari paket demokratisasi untuk meningkatkan kebebasan. Di era itu, langkah Erdogan ini secara luas dilihat sebagai tantangan kepada tradisi sekuler negara itu.
Ketika AK Party memimpin dalam pemilihan walikota pada 30 Maret 2014, dua kandidat yang mengenakan jilbab dipastikan masuk ke kantor walikota di kantor kabupaten. Jilbab dilarang di Parlemen sampai akhir 2013 sampai pemilihan walikota yang mengenakan jilbab dan dianggap momen penting dalam sejarah Turki sebagai republik sekuler.
Yeni Åžafak
0 komentar:
Post a Comment