Mahmud Abbas, Netanyahu, Peres dan Pembunuhan Brutal Muhammad Durrah


 Jumat, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbad menghadiri pemakaman Shimon Peres tepat 16 tahun pembunuhan brutal atas anak berusia 11, Muhammad Durrah yang dilakukan oleh tentara Israel dan aksi brutal tersebut dapat disaksikan langsung oleh masyarakat dunia.

Tampak dalam tayangan, ayahnya Jamal al Durrah mencoba melindungi anaknya dari tembakan brutal yang terjadi saat meletusnya intifadhah kedua pada 2000, menyusul kunjungan kontroversial Ariel Sharon ke kompleks masjid suci Al Aqsha. Menurut jurnalis France 2, Charles Enderin yang merekam kejadian tersebut, tembakan berasal dari tentara Israel. Konfirmasi ini didukung oleh para jurnalis dan saksi mata lainnya yang berada di sekitar kejadian.  Anderlin adalah wartwan senior yang mendapatkan penghargaan Légion d’honneur dari pemerintah Perancis. Anne-Élisabeth Moutet menyatakan bahwa peliputan Enderlin banyak dipuji para wartawan lain, namun dimusuhi kelompok pro Israel.

Berikut ini penuturan Enderin:
“Saya melihat anak itu terluka di kakinya dan ayahnya berteriak minta tolong. Saya juga melihat dia terluka di kakinya. Ayahnya meminta ambulan, karena dia melihat ambulan, saya tidak melihat ambulan..saya tidak terlalu jauh, hanya sekita 15 meter. Tetapi ayahnya tidak berhasil mendapatkan ambulan meskipun melambaikan tangannya. Dia melihat saya dan berkata,”tolonglah saya.” Saya berkata,”Maaf saya tidak menolong anda.” Tembakan disekitar begitu keras, seperti hujuan peluru lebih dari 45 menit. Kemudian, saya dengar, suara ledakan dengan banyak debu bertebaran. Saya lihat anak itu, saya memfilmnya tergeletak di pangkuan ayahnya dan ayahnya juga banyak luka dan tampak kebingungan. Saya berteriak,’ya Tuhan, anak itu tewas, anak itu tewas. Saya menangis kencang, saya teringat anak itu, saya benar-benar kehilangan akal saya. Saya memfilmnya ketika anak itu tewas, saya jadi teringat dengan anak-anak saya. Ini adalah hal terburuk yang pernah saya alami sebagai wartawan.”

Sejak penayangan pembunuhan tersebut, Enderlin dan keluarganya mendapat ancaman dari kelompok pro Yahudi. Dirinya mendapat ancaman pembunuhan sedangkan isterinya diserang saat berada di jalan. Anak-anaknya juga mendapat ancaman keamanan sehingga keluarga itu pindah rumah dan sempat berpikir bermigrasi ke Amerika.

Israel hingga kini membantah melakukan pembunuhan terhadap Muhammad Durrah dan menganggap tuduhan pembunuhan tersebut disamakan dengan “fitnah darah” kepada Israel, yakni tuduhan kalangan Nasrani bahwa Yahudi bertanggung jawab atas kematian Yesus Kristus. Sebelumnya, ketika sesaat peristiwa ini terjadi, militer Israel secara sinis menyebut bahwa orang-orang Palestina menggunakan anak-anak dan perempuan sebagai perisai mereka.

Mendukung klaim sebelumnya, PM Netanyahu pada 2013 membentuk tim penyelidikan yang dipimpin Yossi Kuperwasser, Direktur Jenderal Kementerian Urusan Strategis yang menyatakan bahwa al Durrah tidak ditembak tentara Israel karena bukti-bukti yang tidak dapat diverifikasi.

Enderlin dan France 2 menantang temuan tim investigasi Israel dan mendesak dibentuknya tim investigasi independen. Dia mendesak tim  untuk mengkaji bukti-bukti tersebut dan bekerjasama dengan dirinya, namun permintaan tersebut tidak pernah ditanggapi serius. Baik Enderlin maupun Durrah bersedia untuk menguji kesaksiannya dengan tes uji kebohongan.

Netanyahu adalah pihak yang menegaskan dengan pseudo investigasi-nya ketidakbersalahan Israel atas pembunuhan keji bocah berusia 11 tahun. Dan kini seperti tidak bersalah dan pendek memori, Mahmud Abbas melupakan satu fragmen dari tragedi bangsa Palestina untuk menyatakan berkabung dan dukanya atas salah satu pionir kebrutalan dan ‘ketidak(pernah)bersalah’ Israel, Shimon Peres atas sejarah gelap Zionis di sepanjang satu abad lebih.

Mahmoud Abbas adalah pemimpin pikun yang gagal mengingat apalagi menyinggung satu titik penting dalam siklus penderitaan bangsa Palestina yang tidak berujung. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment