Seorang komandan tentara Israel telah berulang kali mengancam akan membuat “semua pemuda di kamp [Al-Duheisha] menjadi cacat”, laporan mengatakan.
BADIL, Pusat Palestina Residency dan Hak Pengungsi, melaporkan seorang komandan tentara Israel membuat ancaman berulang selama dan setelah penyerbuan di kamp, dan selama interogasi.
Komandan Israel tersebut dilaporkan bertanggung jawab untuk daerah Al-Duheisha, dan dikenal penduduk setempat sebagai “Kapten Nidal”.
Pemuda setempat di Al-Duheisha mengatakan kepada BADIL bahwa Kapten Nidal telah membuat pernyataan seperti: “Aku akan membuat semua pemuda dari kamp menjadi cacat,” “Aku akan membuat kalian semua berjalan dengan kruk dan di kursi roda,” “Aku akan membuat setengah dari kalian menjadi cacat, dan membiarkan setengah lainnya mendorong kursi roda, “dan” aku akan membuat kalian semua berdiri dalam antrean di ATM menunggu subsidi dan bantuan untuk orang cacat. ”
Salah satu pemuda yang terluka mengatakan kepada BADIL bahwa Kapten Nidal menyuruhnya untuk memberitahu teman-temannya bahwa “Nidal akan membuat kalian semua menjadi penyandang cacat.”
Menurut BADIL, 30 warga Palestina telah ditembak dengan peluru tajam di kamp sejak awal tahun ini, mayoritas di kaki dan lutut mereka.
Mereka menambahkan bahwa Al-Duheisha telah diserbu setidaknya tiga kali oleh pasukan Israel antara akhir Juli dan pertengahan Agustus, selama waktu itu 18 pemuda Palestina berusia antara 14 dan 27 tahun ditembak di kaki mereka – delapan di antaranya ditembak langsung di lutut dan beberapa lagi di kedua kakinya – menyebabkan cacat tetap dan temporer.
Seorang juru bicara militer Israel tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar atas laporan ancaman yang dibuat oleh komandan mereka.
Middle East Monitor
0 komentar:
Post a Comment