Abbas Telah Menghianati Umat Islam
Peristiwa kematian Shimon Peres, pada hari Rabu 28/09/16 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita selaku umat Islam. Peristiwa itu telah menyingkapkan borok-borok yang membuat umat miliar ini lemah, sakit, kerdil dan tidak berdaya.
Normalnya ketika mendengar kabar kematian seorang pemimpin musuh yang menjadi actor utama yang membantai saudara-saudara kita,melancarkan serangan terhadap kita, menyengsarakan orang-orang kita, merampas hak-hak kita--normalnya kita bersyukur, normalnya kita bahagia. Namun, kebaikan tidak akan tampak jelas di hati orang sakit, kebenaran tidak akan nampak nyata di mata orang fasik.
Dan seperti itulah kenyataan umat yang sedang sakit, kenyataan para pemimpin muslim yang kita saksikan di hari jumat ini. Bagaimana bisa seorang Abbas yang di pundaknya dititipkan amanah rakyat Palaestina bertakziah dan mengungkapkan bela sungkawanya terhadap musuh yang selama ini menghisap darah rakyatnya, begitu juga dengan tamu-tamu yang datang bertakziah dari Mesir, Yordan, dan Maghrib. Bagaimana bisa?!
Para pemimpin Arab yang merapat ke barisan para pemimpin dunia yang bertakziah di Israel itu hendaknya merenungi kembali apa yang telah di contohkan oleh seorang utusan Allah yang telah berjuang untuk menegakkan dakwah tauhid hampir seribu tahun, dialah Nabi Nuh AS. Beliau dengan penuh penghambaan memohon kepada Allah yang mengutusnya untuk membinasakan musuh-musuhnya, bahkan meminta agar tidak meninggalkan satupun dari mereka berkeliaran di muka bumi. Ini bukan masalah sara, bukan juga masalah anti perdamaian, namun Sang Nabi sendiri menjelaskan alasannya, bahwa kalau di biarakan hidup, mereka hanya akan melahirkan generasi yang melakuakan kerusakan.
Ketika sebagian dari pemimpin Arab ikut bertakziah dan mengucapkan belasungkawanya kepada Peres, maka secara tidak langsung mereka sedang menokohkan Peres di tingkat dunia. Maka yang tertangkap oleh mata dunia bukan kesan perdamaian, akan tetapi kebaikan dan ketokohan mantan orang nomor satu di Israel itu.
Penderitaan rakyat Palestina adalah luka umat Islam di dunia. ketika Gaza di bombardir, Indonesia menangis, Malayasia menjerit, Turki mengancam, Saudi mengutuk, dan semua umat Islam di dunia menunjukkan solidaritasnya. Sudah hampir satu abad ini perjuangan menentang pendudukan Israel terus diserukan, namun Abbas menghapusnya hanya dalam satu hari ini, hari kunjungannya dalam upacara kematian Shimon Peres, hari berjabat tangannya dengan Netanyahu.
Maka sangat tepat ketika Syekh Qorrodaghi dalam akun FB-nya menulis dengan jiwa berapi-api:
“Kehadiran Abbas dan sebagian pemimpin Arab dalam takziah kematian Shimon Peres adalah pengkhianatan terhadap umat Islam.”
Walaa haula walaa quwwata illa billah.
By; Nurfarid
0 komentar:
Post a Comment