Lakukan Sesuka Hati, Ahok Gusur Rakyat Seperti Geser Lemari
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengenai tata ruang dikritik. Pasalnya, saat kebijakan menata ruang Ahok juga menggusur orang-orang yang sudah tinggal disuatu wilayah dengan waktu yang lama. Seperti Bukit Duri, Rawajati, dan Kampung Aquarium.
Bahkan, Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera mengatakan Ahok tidak bisa membedakan antara manusia dan lemari. Ia menjelaskan, Ahok dengan seenaknya saja memindahkan orang tanpa memikirkan dampak yang akan timbul.
“Selama ini kayak geser lemari aja. Main mindahin tapi gak mempertimbangkan dampak sosialnya,” kata Mardani dalam acara disksusi dengan tema Adu Statergi di Tanah Betawi, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).
Lanjutnya, seharusnya Ahok sebelum menggusur orang-orang melakukan pengkajian latar belakang mata pencaharian. Ia mencontohkan saat Ahok menggusur kampung aquarium yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan bukan dipindahkan ke rusun rawa bebek karena tidak sesuai dengan mata pencaharian.
Politisi PKS itu juga membandingkan Ahok dengan Mantan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri saat menata kawasan bongkaran, Tanah Abang beberapa tahun lalu. Sebelum menggusur, petinggi PKS itu berkoordinasi juga dengan pemerintah daerah asal warga.
“Pak Salim menghubungi pemerintah setempat “ini ada warga bapak di sini, mau digusur, bisa disediakan tempat gak di sana. Kalau gak ada, nanti dicarikan.” Itu kan memperlihatkan kalau sebelum menggusur, warga harus diberikan jaminan,” terang Mardani.
“Jangan malah, nelayan (Pasar Ikan) disuruh tinggal di Apartemen (Rusun Rawa Bebek), ya engga cocoklah,” tambahnya. (ts)
0 komentar:
Post a Comment