Jangan Ucapkan Syiar Kristiani “Semua Akan Indah pada Waktunya”
Menjelang Natal 2014, kembali beredar ucapan “semua akan indah pada waktunya” diantaranya melalui aplikasi pesan lintas platform, WhatsApp. Banyak muslim ikut menggunakan kalimat itu, padahal kalimat tersebut adalah kutipan dari Bibel dan menjadi syiar Kristiani.
Akun facebook Syekh Ali Jaber mengingatkan umat Islam agar tidak ikut-ikutan menggunakan kalimat “semua akan indah pada waktunya.” Menurutnya, kalimat itu memang kesannya romantis dan penuh harapan tetapi sebenarnya adalah kutipan dari Bibel Pengkhotbah 3 ayat 11.
Kalimat tersebut juga sering dipakai untuk menghibur diri ketika seseorang tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, padahal “semua akan indah pada waktunya” adalah syiar Kristiani yang banyak dipakai dalam lagu-lagu rohani.
Hasil penelusuran bersamadakwah, ucapan tersebut memang dikutip dari Bibel. Pengkhotbah pasal 3 ayat 11 berbunyi “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Syekh Ali Jaber mengingatkan umat Islam agar berhati-hati karena Rasulullah bersabda yang artinya,
”Sungguh (ada diantara) kalian (yang) akan mengikuti langkah-langkah umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Hingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak, niscaya kalian akan mengikutinya pula“ Ketika para Sahabatnya bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”(Muttafaq ’alaih)
Lalu bagaimana jika seseorang belum mendapatkan sesuatu yang diinginkannya? Syaekh Ali Jaber mengingatkan umat Islam berhenti memakai kalimat “semua akan indah pada waktunya” dan menggantinya dengan “Alhamdulillah ‘ala kulli haal” yang artinya “segala puji bagi Allah atas segala sesuatu.”
Hal senada juga diingatkan daiyah mantan biarawati Irene Handono melalui akun facebook-nya. [Ibnu K/bersamadakwah]
0 komentar:
Post a Comment