GAZA TANAH YANG HARAM BAGI ISRAEL
Dr. Mahmud Zehar, anggota biro politik gerakan perlawanan Hamas menyebutkan, perlawanan telah mampu memporak porandakan teori keamanan regional Zionis. Oleh karena itu, Gaza menjadi terlarang bagi Israel dan perlawanan akan terus mengembangkan peralatan tempurnya.
Pernyataan ini, diungkapkan Zhar dalam Saloon Jurnalistik yang diadakan forum media Palestina di Gaza, Kamis (18/9). Ia mengatakan, Gaza saat ini terlarang bagi Zionis dan hari in kami katakan, bahwa kami akan dapat membebaskan semua wilayah Palestina. Hak bangsa Otoritas Palestina untuk mendirikan negaranya secara merdeka, menyiapkan program perlawanan bersama seluruh pihak di Palestina dan agar senjata kita hanya diarahkan pada musuh kita saja, Zionis Israel.
Pemimpin Hamas ini kemudian menegaskan, menurut setandarisasi Zionis perlawanan telah menang. Makanya ironis sekali dengan sejumlah pernyataan dan kedustaan yang menanggap enteng perlawanan. Kalau masalahnya kerusakan, kita lihat Inggris hancur lebur porak poranda. Vietnam dan negara-negara lain juga demikian. Tapi mereka memperoleh kemenangan. Karena kemenangan tidak terkait dengan kerusakan atau kerugian, tetapi sejauhmana perang tersebut berpengaruh pada kebijakan negara musuh.
Israel hanya menang dalam satu sisi saja, ia menang dalam moral, prinsip dan nilai kemanusiaan. Dan semua itu sudah hancur dengan aksi mereka membunuhi anak-anak dan wanita. Oleh karena itu, ribuan orang di Inggris, Jerman bahkan di AS sendiri keluar untuk menyatakan protesnya terhadap agresi Zionis tersebut.
Ia menganggap aneh dengan pernyataan Mahmud Abbas yang menyatakan, keputusan damai atau perang berada di tangan Otoritas Palestina. Hamas itu kan tidak menggelar perang, makanya tidak pernah minta pendapat siapapun. Yang menyerang kemarin adalah Zionis ke Gaza dan kelompok perlawanan dalam posisi mempertahankan diri.
Yang berangkat ke Madrid, Osli dan yang lainya tidak pernah mengajak bicara siapapun, padahal Hamas dan Jihad Islam masih ada. (asy/Infopalestina.com)
0 komentar:
Post a Comment