Presiden terpilih Joko Widodo sudah mengumumkan postur kabinet yang akan terdiri dari 18 orang profesional nonpartai dan 16 profesional partai.
Postur kabinet Jokowi-JK itu mengundang kontroversi sejumlah pihak, terlepas dari hak prerogatif Jokowi untuk memilih para pembantunya.
Da’i asal Papua, Ustadz Fadlan R Garamatan mengingatkan Jokowi untuk tidak menghilangkan Kementerian Agama dalam kabinetnya. “Jika benar kabinet Jokowi tidak punya Kementrian Agama, maka itu berarti mengkerdilkan umat Islam, kesempatan pemurtadan umat Islam,” tulis Ustadz Fadlan di akun Twitter @fadlannuuwaar.
Menurut Ustadz Fadlan, jika Jokowi menghilangkan Kementerian Agama, Jokowi telah mengkerdilkan negeri dengan mayoritas umat Islam. “Negeri mayoritas umat Islam dikerdilkan tanpa Kementerian Agama oleh Jokowi,” tulis @fadlannuuwaar.
Diberitakan sebelumnya, dalam jumpa pers di Kantor Transisi, Jakarta, Senin (15/09), Jokowi menyatakan akan menghapus jabatan wakil-wakil menteri, kecuali wakil menteri luar negeri.
Jokowi menyebut, dari 34 menteri maka 19 kementerian tak diubah karena dipertahankan seperti sekarang. Akan ada enam kementrian yang dengan penamaan baru, enam kementerian digabung, dan ada tiga kementerian baru.
Sebagai umat Islam janganlah anda berprasangka negatif/su'uzon, lihat saja nanti.
ReplyDelete