Hapus Menteri Agama Adalah Janji Jokowi Yang Ditepati
Apa yang dikuatirkan rakyat ketika Joko Widodo alias Jokowi terpilih menjadi pemimpin RI kini satu persatu mulai menjadi kenyataan. Setelah kabar Jokowi akan menaikkan harga BBM, menjual pesawat Ke-Presidenan, kunjungan rombongan Megawati dan Jusuf Kalla ke AS, kunjungan rombongan Surya Paloh ke Cina, menggemukkan susunan kabinet, membagi-bagi kursi menteri, atau melarang takbiran keliling, kini Jokowi tak lagi segan mengusik rakyat, terutama umat Islam dengan penghapusan Menteri Agama dalam kabinetnya.
Dalam susunan nama kabinet yang diumumkan Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, pada Senin (15/9), tidak tercantum Menteri Agama yang kemudian dimunculkan Menteri Wakaf, Haji, dan Zakat.
Meskipun jelas-jelas Kemenag (Kementrian Agama) tak dicantumkan dalam susunan kabinet tersebut namun anehnya Jokowi lagi-lagi membantah penghapusan Menteri Agama dalam kabinetnya.
“Siapa yang bilang? Tidak ada itu,” ucap Joko di Balai Kota, Rabu (17/9).
Penafikan Menteri Agama jelas menyulut ketersinggungan Umat Islam RI. Pasalnya, selama beberapa kali negeri ini dipimpin kepala negara baru kali ini ada penghapusan Menteri Agama. Sikap Joko-Kalla menghapus Kementrian Agama membuat sejumlah tokoh agama angkat bicara.
Wasekjen PBNU Muhammad Sulton Fatoni menegaskan bahwa Kemenag merupakan unsur penting dalam nilai-nilai reliji bangsa serta tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang bangsa Indonesia. Karena Kemenag dalam kabinet RI adalah cermin ideologi bangsa.
"Sejarah bangsa ini masih mudah ditelusuri dan dibaca, termasuk sejarah keberadaan kementerian agama yang sangat berkaitan dengan perdebatan tentang Pancasila, Islam, nasionalisme, komunisme, dan sekulerisme," ujar Sulton di Jakarta, Selasa (16/9).
Sementara Ketua PBNU, Slamet Effendi Yusuf berharap jika kabar penghapusan Menteri Agama tersebut tidak benar. Namun jika ternyata benar, Slamet secara tegas menyebut Tim Transisi merupakan sekelompok orang yang tidak mengerti apa-apa tentang sejarah agama di Indonesia.
"Saya yakin Joko-Kalla tidak akan melakukan ini. Kalaupun Tim Transisi memang membuat konsep seperti ini, berarti Tim Transisi tidak tahu sejarah pembentukan kementerian agama," ceplos Slamet, Rabu (17/9).
Saat kampanye Pilpres lalu, sejumlah stiker yang mengkhawatirkan umat Islam beredar di internet, termasuk Stiker bertuliskan "Jasmev : Jokowi Menang, Islam Gak Bakalan Kami Beri Ruang". Stiker yang sudah beredar jauh saat kampanye Pilpres 2014 lalu itu kini menjadi kenyataan dari permasalahan yang harus dihadapi umat Islam RI.
(spektanews)
Jangan smpai fitnah n memprovokatori... kt liat nnt sja, jangan mempublikasikan tanpa bukti.. inikan blog islam..
ReplyDelete"Ucapan dan perbuatan seseorang,menunjukkan hati yang sesungguhnya." -Ali bin Abi Thalib-
ReplyDeleteJokowi dan timsesnya sekarang kali mengeluarkan pernyataan2 yang menyudutkan umat Islam. Dan hal ini berbahaya.
Ini blog islam kn??..kok kaya lahan kamapnye slah satu carpres skrg
ReplyDeleteDusta berulang ulang, curang, culas, mangkir janji, khianat dan sebegitu banyak bukti perbuatan ucapannya telah ditunjukkan, apalagi yg belum jelas ?
ReplyDeleteOrang ini memang barisan Shayatien, tak perlu diperdebatkan lagi kerusakan ygakan dibawanya.
Kaum waria yg merasa berperan menggolkan Jkw sudah minta jatah menteri, mendatangi rumah transisi.
ReplyDeleteSemakin nyata apa yg sering saya sampaikan di group sblm pilpres hgg skrg bahwa barisan angkara murka yg mendukungnya satu persatu mulai menunjukkan diri dan memperjuangkan agenda Syaithan mereka,
Sebentar lagi kaum homoseks dan lesbian akan minta dibuat legalisasi pernikahan sejenis, lebih hina daripada binatang krn binatang masih kawin dgn lain jenis.
Inilah Pemimpin yg dipilih mayoritas muslim Indonesia yg bila bbrp bulan lalu dikatakan bodoh, tertipu pencitraan akut media, pers dan TV lacur bayaran, tolol dll mereka marah, sakit hati dll mati matian memnela dgn melemoar photo kotor dan caci maki.
Perjuangan yg pendukung Jkw agung agungkan itu benar benar menjadi malapetaka, pengkhianatan besar thd bangsa, negara, agama, anak cucu keturunannya sendiri yg bisa jadi korban, nista jadi antek asing aseng, nista krn rusak agamanya.
Itulah amal terbesarmu yg akan kau baws ke hadapan Rabbmu, penciptamu saat ruh dan badanmu mulai terpisah.
Kementerian agama ditiadakan, sebentar lagi masjid banyak dirobohkan, azan dilarang, pesantren tak diberi ijin, night club boleh bebas, orang boleh kawin dgn lain agama krn hak azasi, orang tua melarang ditangkap dll.
Sambutlah negeri dgn mayoritas muslim penuh angkara murka bersama Jkw, ahok, syiah,sekuler, PDIP dan aseng serta zionis.....
Hancur dan luluh lantakkan Indonesia.....
http://m.news.viva.co.id/news/read/539665-antara-waria--jokowi-dan-calon-menteri
Mereka sudah siapkan draf UU legaisasi Homoseks, lesbian, Miras, Perkawinan antar pemeluk agama yg berbeda untuk melemahkan Ummat, draf UU yg mempreteli semua yg berbau Syariah, UU Pedidikan ke arah sekuler dll.
ReplyDeleteTahukah anda itu mereka lakukan sudah puluhan tahun, bukan baru atau akan, tapi sudah puluhan tahun, ada yg gagal total dan ada yg berhasil sedikit.
Mereka berharap dgn Capres terpilihnya mereka akan lebih kuat untuk menggolkan semuanya kembali.
Mau coba lagi.
Ini baru awal belang mereka....
Banyak yg akan menyusul.....
Jadi, tak ada yg nekat bagi kaum angkara murka, karena mereka memang berasal dari barisan Shayatien dgn tujuannya menghancurkan agama, menghancurkan orang orang taat dari semua agama, menjadi sekuler, bebas melebihi binatang.
LAWAN....
GAGALKAN JKW TO PRESIDEN
DESAK KPK, KEJAKGUNG UNTUK TETAPKAN JKW TERSANGKA KORUPSI.
EKSEKUSI...
EKSEKUSI!!!