Survey di Metro TV Penuh Rekayasa?


PERCAYAKAH dengan survei ala Metro TV yang mendudukkan JKW/JK di posisi teratas ketimbang Prabowo/Hatta? Apakah survei  itu bisa dianggap sebagai bagian dari propaganda Metro TV yang konsisten mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas JKW?

Adalah Indikator Politik Indonesia, lembaga survei yang bekerja sama dengan Metro TV. Kemarin malam (15/6), beberapa menit pasca debat capres putaran kedua, pihak dari IPI diundang dalam acara di Metro TV dan langsung mengumumkan hasil survei yang dilakukan dengan menelepon responden (telesurvei). Ini aneh karena dengan jeda waktu yang hanya beberapa menit pasca debat dilakukan, pihak IPI sudah tahu hasil survei terbaru. Secepat itukah mereka menelepon para responden sebanyak 4 ratusan responden seperti yang diakui pihak IPI? Dan ternyata telesurvei dilakukan hanya setelah responden menyaksikan sesi kedua dan sesi pertama debat putaran kedua. Apakah fair?

Tujuan dan Metode Survei

Dari hasil survey di situs resmi IPI yang bisa diunduh dan dilihat di  sini,  tujuan survei adalah: Ingin mengetahui kecenderungan prilaku pemilih terhadap calon-calon presiden. Ingin mengetahui persepsi pemilih tentang performa capres dalam acara debat tanggal 15 Juni 2014.

Dan metode yang dilakukan adalah: Survei dilakukan dengan cara telesurvei, yaitu responden diwawancarai melalui kontak telepon. Data nomor telepon responden diambil dari responden Exit Poll pada Pileg 9 April 2014. Wawancara dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama sebelum acara debat, dan>wawancara dimulai setelah sesi kedua acara debat berakhir.Responden yang berhasil diwawancarai pada sesi pertama dan sesi kedua sebanyak 466 responden.

Survei Narsis?

Dengan hanya 4 ratusan responden, Metro TV dengan bangganya mengumumkan kalau JKW duduk di posisi teratas.  Penayangan terhadap hasil survei ini ditayangkan dengan intens lewat video grafis yang menggoda masyarakat televisi.
Kita lihat fanpage resmi IPI, di sana terlihat ada beberapa foto JKW yang mengindikasi kalau IPI memang berpihak pada JKW. Bolehkah seseorang menganggap kalau survey IPI itu kurang bisa dipercaya karena tidak objektif atau tidak kredibel? Atau masyarakat yang dijadikan responden adalah masyarakat ‘tertentu’?

Kita lihat poling Mario Teguh yang punya acara sendiri di Metro TV, Golden Ways. Seminggu lebih sejak poling diedarkan, sudah ada 6 ratus ribu netizen yang menggunakannya. Angka ini cukup banyak ketimbang responden IPI yang hanya 4 ratusan saja. Sementara poling Mario Teguh lebih dapat dipercaya karena sistem poling adalah satu responden = satu komputer (satu browser). Jadi pemilih tidak bisa memilih untuk yang kesekian kali di poling yang sama.

Hingga saat ini, poling The President ala Mario Teguh masih menempatkan Prabowo sebagai capres yang paling banyak dipilih ketimbang JKW.
Hoahm, begitulah keberpihakan media mainstream saat ini.

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

4 komentar:

  1. SETUJU!!! justru survey dan pemberitaan TV ONE lebih akurat dan berbobot.

    HAHAHAHAA... PALSU KABEH !!!

    ReplyDelete
  2. Metro TV melanggar etika Jurnalistik !!!

    ReplyDelete