Ikadi: Hariri Bukan Ustadz
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menyesalkan tindakan penceramah Hariri Abdul Aziz Azmatkhan yang menghimpit kepala seseorang di saat berdakwah dan ceramah di hadapan para jamaah di Nagrak, Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Ketua Ikadi Ustadz Achmad Satori Ismail mengatakan sikap yang seperti itu, bisa merusak reputasi ustadz dan orang yang berbuat seperti itu tidak layak disebut ustadz.
“Bukan ustadz kalau dia berbuat seperti itu,” kata Satori Kamis (13/2), merujuk tindakan Hariri seperti diberitakan Republika. Ia meminta masyarakat harus mengkritisi tindakan ustadz yang tidak pantas seperti itu. Satori mengingatkan kepada masyarakat agar jangan mudah menyematkan nama ustadz, hanya karena orang bisa berdoa, menyitir ayat Alqur`an dan Hadits.
Satori menegaskan, status seorang Dai harus sesuai dengan kepribadiannya. Menurut dia, mereka dipercayai masyarakat sebagai Dai karena memiliki kelebihan di atas orang awam dalam ilmu agama, ibadah, akhlak dan perilaku lain dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka pun harus mampu menjaga emosional dalam berdakwah, ini seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam,” ungkapnya.
Ia mencontohkan apa yang telah dilakukan Rasulullah dalam berdakwah. “Nabi dicaci, dimaki bahkan disiksa tapi tidak emosional bahkan tidak berubah sedikitpun perilaku hasanah-nya,” papar Satori.
Jadi kalau ada orang sekarang yang mengaku ustadz dan berbuat tidak pantas, dan tidak sesuai seperti yang dicontohkan Nabi dalam berdakwah, menurut dia, tidak pantas untuk disebut ustadz.(fimadani)
0 komentar:
Post a Comment