Keyakinan Sesat Istri Kang Jalal Bahwa Al Quran Telah Dimusnahkan


Dari perkataan wanita syiah indo ini ia sengaja bertaqiyyah agar tidak menuduh langsung bahwa Al Quran adalah palsu..
Perkataannya:
"1. Karena ga ada hubungannya al-qur'an kita yang sama dan mencaci Usman."
Mengenai Hal ini sendiri sudah ada dalam Al Quran dimana Al Quran telah menjelaskan keutamaan para shahabat Nabi dan larangan untuk mencaci maki mereka, Jadi barang siapa mencaci maki Shahabat maka ia sendiri sudah menentang Al Quran.. Kesimpulannya Wanita Syiah ini telah menghina Al Quran.
Allah Berfirman.

"Artinya : Kalian(shahabat) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah". [Ali-Imran : 110].

"Artinya : Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan". [Al-Baqarah : 143]

Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam Menjelaskan Bahwa Para Shahabat Dan Umat Islam Yang Mengikuti Jejak Mereka Adalah orang-orang yang adil.

Sebagaimana sabda beliau.

"Artinya : Dari Abu Sa'id Al-Khudri adalah ia berkata :"Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Nuh akan dipanggil pada hari kiamat. Lalu ia jawab :"Aku penuhi panggilan-Mu dan Maha Bahagia nama-Mu wahai Rabb-ku". Allah bertanya :"Apakah sudah engkau sampaikan (dakwah/risalah) ?". Ia berkata :"Ya sudah". Lalu umatnya di tanya ;"Apakah ia sudah menyampaikan (risalah) kepada kalian ?." Mereka berkata :"Tidak pernah ada pengancam (Da'i) yang datang kepada kami ?! Allah bertanya lagi pada Nuh 'Alaihi sallam :"Siapakah yang akan menjadi saksi bagimu (bahwa kamu sudah menyampaikan risalah)?" Ia (Nuh) jawab :"Muhammad dan umatnya". Kemudian ia menjadi saksi bahwa ia telah menyampaikan risalah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi saksi atas kalian. Demikianlah Allah berfirman :"Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi saksi atas (perbuatan) kalian". Wasath dalam ayat ini bermakna adil.[Hadits Shahih Riwayat Bukhari/Fathul Bari 8 : 171-172 No. 4487].

"2. Orang syiah mencaci orang yang dicaci al-Qur'an dan Nabi saw"
Wahai Mba Emilia Al Quran mana dan Nabi Mana yang mencaci para shahabat nabi???
Apakah Al Quran Versi Kalian Mushaf Fatimah yang isinya 3 kali dari Al Quran yang Allah Turunkan...dan masih disimpan oleh mahdi ghaib kalian???
Berikut pandangan Al Quran dan Perkataan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang para shahabat!!
Apakah ada para shahabat yang di caci maki????

Allah Meridhai Mereka (Para Shahabat Dari Muhajirin Dan Anshar) Dan Orang-Orang Yang Mengikuti Jejak Mereka Dengan Baik.

"Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalirkan sungai-sungai didalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar". [At-Taubah : 100].

"Artinya : Sesungghnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu'min ketika mereka berjanji setia kepada mu (Muhammad) di bawah pohon". [Al-Fath : 18].

"Artinya : Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang bersama beliau adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka ; kalian lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya ...". [Al-Fath : 29]

Sifat-Sifat Para Shahabat Yang Disebutkan Dalam Al-Qur'an Adalah :

[a]. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman [Al-Anfaal : 74].
[b]. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus [Al-Hujuraat : 7]
[c]. Mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan [At-Taubah : 20]
[d]. Mereka adalah orang-orang yang benar [At-Taubah : 119]
[e]. Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa [Al-Fath : 26]
[f]. Mereka adalah orang-orang yang menjengkelkan orang-orang kafir dan mereka benci kepada kekafiran [Al-Fath : 29]
[g]. Dan sifat-sifat lainnya yang termasuk dalam Al-Qur'an.

Ibnu Abbas berkata : 'Janganlah kalian mencaci maki atau menghina para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sesungguhnya kedudukan salah seorang dari mereka bersama Rasulullah sesaat (sejam) itu lebih baik dari amal seorang dari kalian selama 40 (empat puluh) tahun". [Hadits Riwayat Ibnu Batthah dengan sanad yang shahih]

"3.Jadi orang syiah itu bukan mencaci karena kebencian mereka kepada sahabat tapi karena kecintaannya kepada Nabi saw dan ahlulbayt(as)nya"
Apakah kalian berkilah bahwa kalian mencaci maki shahabat nabi atas dasar kecintaan dan pembelaan kalian terhadap Ahlul Bait Nabi???
Perkataan kalian tersebut sungguh sangat bertentangan dengan Ahlul Bait Nabi sendiri:
PUJIAN ALI BIN ABI THALIB TERHADAP AISYAH
Di dalam Tarikh Ath Thabari 5/225 diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib pernah berkata di saat perang Jamal:
“Wahai kaum muslimin ! Dia (Aisyah) adalah seorang yang jujur dan demi Allah dia seorang yang baik. Sesungguhnya tidak ada antara kami dengan dia kecuali yang demikian itu. Dan (ketahuilah-pen) dia adalah istri Nabi kalian di dunia dan di akhirat.”
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: "Tidaklah seseorang mengutamakan aku daripada dua syaikh (Abu Bakar dan Umar) melainkan aku dera dia sebagai pendusta."
Muhammad bin Ali (Al-Baqir) rahimahullah berkata: "Keluarga Fathimah telah bersepakat untuk memuji Abu Bakar dan Umar dengan sebaik-baik pujian."
Ja'far bin Muhammad (Ash-Shadiq) rahimahullah berkata: "Allah 'azza wa jalla membenci siapa saja yang membenci Abu Bakar dan Umar."
Jelaslah, barangsiapa yang mengaku-ngaku mencintai dan mengikuti jejak Ahlul Bait namun ternyata mereka berlepas diri dari orang-orang yang dicintai Ahlul Bait, maka yang ada hanya kedustaan belaka. Lalu Ahlul Bait mana yang mereka ikuti?! Sangat tepatlah ucapan seorang penyair:
كُلٌّ يَدَّعِي وَصْلاً بِلَيْلَى
وَلَيْلَى لاَ تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَ
Setiap lelaki mengaku kekasih Laila
Namun Laila tidak pernah mengakuinya
Sebenarnya kalianlah wahai kaum syiah yang telah mengkhianati ahlul bait,,berikut perkataan Imam ahlul bait yang menyanggah pendapat kalian wahai syiah:
I. IMAM ALI IBN HUSEIN :

Diriwayatkan dari beliau,bahwa pada suatu ketika ada beberapa oknum menyinggung Abu Bakar, Umar, dan Utsman dengan keburukan. Setelah mereka selesai,ia berkata: " Tolong jawab saya, apakah kalian yang dimaksudkan Allah dalam firman-Nya :

الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Artinya : " Orang –orang yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar". [Al-Hasyr : 8]

Mereka menjawab : "tidak".

Ia bertanya lagi,atau mungkin kalian termasuk dalam firman Allah :

وَالَّذِينَ تَبَوَّأُوا الدَّارَ وَالْأِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : "Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung". [Al-Hasyr : 9]

Mereka menjawab : "tidak."

Lalu beliau berkata : Kalau begitu saya bersaksi, kalian bukan pula termasuk dalam golongan orang-orang yang difirmankan Allah tentang mereka :

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْأِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ

Artinya : Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang" [Al-Hasyr : 10]

Beliaupun berkata kepada mereka : "KELUARLAH…NISCAYA ALLAH AKAN MEMBALAS PERBUATAN KALIAN !"

Abu Hazim al-Madany berkata : "Saya tidak melihat seorang dari Bani Hasyim yang lebih berilmu dari Ali bin Husein, saya pernah mendengar ia ditanya : "Bagaimana sebenarnya kedudukan Abu Bakar dan Umar di sisi Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam ?".Beliau menunjuk ke arah kuburan[1] ,dan berkata : "Seperti posisi mereka saat ini".[2]
_________

[1]. Yang ia tunjuk adalah Makam Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam ,Abu Bakar,dan,Umar,yang berada di samping masjid nabawi ,jika kita melihat makam Abu Bakar ia berada dekat di samping beliau.dan begitulah kedudukan mereka saat hidup bersama Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.
[2] .Siyar A'lam an-Nubala`, juz 4,hal 394.


II. IMAM MUHAMMAD IBN ALI (Al-Baqir) :

Jabir al-Ju'fi mengatakan: Muhammad bin Ali berkata kepada saya : "Hai Jabir,saya mendengar orang-orang di Irak mengaku mencintai kami (ahlul bait),tapi mereka mencela Abu Bakar dan Umar,dan mereka menyangka saya telah memerintahkan mereka melakukannya,tolong sampaikan salam saya kepada mereka; BAHWA SAYA –DEMI ALLAH– BERLEPAS DIRI DARI MEREKA. DEMI ALLAH YANG JIWA MUHAMMAD BERADA DI TANGAN-NYA (maksudnya jiwanya: Muhammad al-Baqir), BILA SAJA SAYA DIBERI KEKUASAAN, NISCAYA SAYA AKAN BERKURBAN KEPADA ALLAH DENGAN DARAH MEREKA,dan saya tidak pantas mendapatkan syafa'at Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam jika saya tidak mohon ampun dan mengharapkan rahmat bagi keduanya".

Beliau juga berkata : "Barang siapa tidak mengetahui keutamaan Abu Bakar dan Umar, berarti ia tidak tahu sama sekali tentang sunnah " [Al-Bidayah wa An-Nihaayah, juz 9 hal 211]


III. IMAM ZAID IBN ALI IBN HUSEIN :

Yahya bin Abi Bakar al-'Amiri menyatakan dalam kitabnya ar-Riyadh al-Mustathabah, ia pernah membaca perkataan Imam al-Manshur Billah bin Hamzah -beliau adalah ulama besar Zaidiyah- dalam bukunya Jawab al-Masaa`il at-Tihaamiyah, ketika menjelaskan persepsi Imam Zaid tentang sahabat, ia mengatakan : "Bahwasannya beliau (Imam Zaid bin Ali) memuji mereka secara menyeluruh dan menyebutkan kelebihan-kelebihan mereka atas yang lain". Kemudian ia lanjutkan : "Mereka adalah manusia terbaik di zaman Rasulullah dan zaman setelahnya,Semoga Allah meridhai mereka dan membalas mereka atas islam ganjaran yang baik". Ia berkata lagi : "Inilah mazhab kami, kami tidak meyatakan dengan paksaan, dan tidak menyembunyikan yang lainnya karena taqiyyah. ADAPUN MEREKA YANG LEBIH RENDAH DARI KAMI DALAM KEDUDUKAN DAN KEMAMPUAN, BERANI MENCACI MAKI, MELAKNAT, MERENDAHKAN DAN MENUDUH PARA SAHABAT, KAMI BERLEPAS DIRI KEPADA ALLAH DARI PERBUATAN MEREKA, dan inilah ilmu leluhur yang sampai kepada kami mulai dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu.

Ada pula orang-orang pada bagian ini,menyangka loyalitas tertinggi adalah dengan menghina sahabat radhiyallahu 'Anhum dan berlepas diri dari mereka, namun sebenarnya mereka telah berlepas diri dari Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam tanpa mereka sadari.


IV. IMAM JA'FAR AL-SHADIQ :

Suatu hari beliau menngisahkan tentang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.beliau berkata : "Sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ada 12.000 orang, 8.000 dari Madinah, 2.000 dari Mekah,dan 2.000 lagi dari mereka yang dimerdekakan.Dan tidak satupun dari mereka berfaham Qadariyah, Murji`ah, Haruri, Mu'tazilah, atau ahli ra'yi (maksudnya hanya mengandalkan akal dalam berpendapat),mereka menangis siang dan malam,dan sebagian mereka berkata : "Ya Allah,wafatkanlah kami,sebelum kami memakan roti khamir" (roti yang adonannya pakai ragi).[1]

Apabila tidak ada di antara sahabat, satupun yang berfaham Murji`ah, Haruri, Mu'tazilah, atau ahli ra'yi, lalu bagaimana mungkin di antara mereka ada yang lebih jelek dari itu semua (munafiq) ! sebagaimana dituduhkan oleh orang-orang yang menuruti hawa nafsunya (Syi'ah Rafidhah,cs) ?!
______________

[1] . Al-Khishal,hal 638.hadits no.15. Bihar al-Anwar,juz 22,hal 305.


V. IMAM ABDULLAH IBN HASAN IBN HASAN IBN ALI Radhiyallahu 'Anhum :

Al-Hafidh Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari Abi Khalid al-Ahmar, ia berkata : Saya bertanya kepada Abdullah bin Hasan tentang Abu Bakar dan Umar. Ia menjawab : "Semoga Allah memberikan shalawat bagi mereka berdua, DAN TIDAKKAN MENDAPAT SHALAWAT ORANG YANG TIDAK BERSHALAWAT KEPADA MEREKA BERDUA."[1]
____________

[1] . Shalawat di sini maksudnya adalah doa.Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ 

Artinya : "dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka". [At-Taubah:103].

Begitu pula sabda Rasulullah,yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari : "Ya Allah, berilah shalawat untuk keluarga Abi Aufa". [Kitab zakat,no.63].

Dari hadits Jabir bin Abdillah;bahwa seorang wanita berkata pada Rasulullah:Ya Rasulullah bershalawatlah untukku dan suamiku.Rasulullah kemudian bersabda : "Semoga Allah memberi shalawat bagimu dan suamimu". [Hadits riwayat Abu Daud,kitab sujud al-Qur`an, bab shlawat bagi selain Nabi, dengan sanad shahih].

Dari dalil-dalil di atas,jelaslah bahwa yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah do'a. Dan inilah yang dimaksudkan oleh Imam Abdullah bin Hasan Rahimahullah.

Terbunuhnya Al-Husain radhiyallahu 'anhu tidaklah lepas dari penipuan Syi'ah Rafidhah
Ternyata Syi'ah Rafidhah menyimpan kebencian terhadap Ahlul Bait.
Kebencian itu tidak hanya berupa ucapan atau tulisan belaka.
Bahkan mereka telah membuktikannya dengan perbuatan, yaitu dengan ikut andilnya mereka dalam peristiwa terbunuhnya Al-Husain radhiyallahu 'anhu.
Terlalu panjang untuk mengungkapkan peristiwa menyedihkan itu, namun cukuplah tulisan para ulama mereka sebagai bukti atas kejahatan mereka.
Didalam kitab Al-Irsyad hal.241 karya Al-Mufid diriwayatkan bahwa Al-Husain pernah mengatakan: "Ya Allah jika engkau memanjangkan hidup mereka (Syi'ah Rafidhah) maka porak-porandakanlah barisan mereka, jadikanlah mereka terpecah-belah dan janganlah selama-lamanya engkau ridhai pemimpin-pemimpin mereka. Sesungguhnya mereka mengajak orang untuk membela kami, namun ternyata mereka memusuhi dan membunuh kami."
Didalam kitab Al-Ihtijaj 2/29 karya Abu Manshur Ath-Thibrisi diriwayatkan bahwa Ali bin Husain yang dikenal dengan Zainal Abidin pernah berkata tentang kaum Syi'ah Rafidhah di negeri Irak: "Sesungguhnya mereka menangisi kematian kami padahal siapakah yang membunuh kami, kalau bukan mereka?!"
Masihkah ada keraguan, apakah Syi'ah Rafidhah benar-benar mencintai Ahlul Bait atau hanya sekedar kedok belaka?! 

"4. Qur'an Usmani itu, artinya mushafnya yang usmani, setelah seluruh mushaf yang ada, dipegang oleh para sahabat yang dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit dan kemudian dimusnahkan."
Perkataan engkau bahwa Alquran telah di musnahkan menunjukkan Aqidahmu tentang Al Quran bahwa Al Quran yang kami pegang saat ini sudah tidak asli dan dengan sendirinya engkau telah menentang Allah Ta'ala:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al Hijr ayat 9)

Berikut Fatwa Ulama Islam Tentang Pendapat Syiah:
Soal : Apakah benar bahwa mushaf Al Qur’an yang ada sekarang ini telah mengalami adanya perubahan ?
Jawab : Al Qur’an adalah Kalamullah (firman Allah ‘Azza wa Jalla) yang diterima oleh Jibril ‘Alaihis Sallam dari Allah kemudian dibacakan kepada Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Dan Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wassallam mendengar langsung dari Jibril dan beliau menerima dari jibril sebagaimana yang Allah firmankan.
Dan Allah memeliharanya di qolbunya Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Allah Ta’ala berfirman : QS Al Qiyamah:16-19 (artinya)
16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran Karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya.
Berkata Ibnu Jarir Rahimahullah dalam tafsirnya : “Para ahli tafsir berbeda dalam menyebutkan sebab kenapa dikatakan kepada beliau : Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran Karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya, Maka sebagian berpendapat : dikatakan yang demikian itu karena beliau apagbila turun kepadanya sesuatu dari Al Qur’an beliau cepat-cepat hendak menghafalnya karena rasa cinta beliau kepada Al Qur’an. Maka dikatakan kepada beliau : Jangan kamu cepat-cepat karena kami yang akan menjaganya untuk kamu. Sebagian ulama’ berkata : bahwa yang menjadi sebab dikatakan demikian itu adalah beliau banyak membaca Al Qur’an karena takut melupakannya, sehingga dikatakn kepada beliau : Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran Karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya untukmu. Dan kami yang akan membacakan kepadamu sehingga engkau tidak lupa. ( Tafsir Ibnu Jarir 29/187).
Allah ta’ala berfirman : QS Al Hijr: 9 (Artinya)
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.
Adz Dzikr adalah Al Qur’an dan sungguh Allah telah menjaganya bagi kaum muslimin dan para shahabat Nabi langsung mengambilnya dari Nabi mereka baik secara tertulis maupun hafalan. Kemudian mereka menyampaikan kepada ummat persis tidak ada perubahan atau pengurangan. Sungguh Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu telah mengumpulkannya pada jaman kekhalifahannya dengan perantaraan Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu kemudian dilanjutkan oleh Utsman Radhiyallahu ‘anhu pada kekhalifahan beliau dalam satu huruf agar tidak ada perbedaan ditubuh ummat dalam masalah ini.
Barang siapa berpendapat bahwa Al Qur’an sudah tidak terjaga atau telah masuk padanya perubahan atau pengurangan maka dia telah sesat dan menyesatkan. Dia harus dimintai bertaubat sehingga ia mau bertaubat dan kalau ia tidak mau taubat maka wajib bagi pemerintah untuk menegakkan hukum bunuh padanya dikarenakan ia telah murtad. Karena pendapat dia telah menentang firman Allah : QS Al Hijr:9 (artinya)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.
Serta menentang ijma’nya kaum muslimin tentang terpeliharanya kemurnian Al Qur’an dan selamatnya Al Qur’an dari berbagai perubahan.
Untuk inilah ulama’ kaum muslimin mengingkari orang-orang syiah bathiniyyah yang mereka menyangka bahwa Al Qur’an yang ada ditengah-tengah kaum muslimin adalah kurang, dan yang ada ditangan merekalah yang lengkap. Ini merupakan kebatilan yang paling bathil,
Kepada Allah kita mohon hidayah taufiq dan sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad , keluarga serta para shahabat beliau.
Dewan riset dan penelitian ilmiyyah dan fatwa
Ketua Wakil Ketua
Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz Abdur Razzaaq ‘Afify



Indonesia adalah negri yang mayoritas penduduk muslim dengan Madzhab Syafi'i..
Berikut Perkataan Imam Syafi'i  terhadap orang yang meragukan keaslian Alquran.
قال الشافعي “ومن كفر بآية من كتاب الله كان كافرا”. (الأم  للشافعي : ج 2 / ص 119، 120)
Berkata Imam Syafi’i: “Dan barangsiapa yang kafir dengan satu ayat dari kitab Allah (Alquran), ia telah menjadi kafir.”
Demikian keyakinan Imam Syafi’i tentang keaslian dan kemurnian Alquran. Ungkapan Imam Syafi’i diatas berlandaskan kepada dalil-dalil yang baku dan solid.
Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala,
{إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ}  [الحجر/9]
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Dalam ayat ini Allah telah menjamin menjaga kemurnian dan kesucian Alquran untuk selama-lamanya. Karena Alquran adalah kitab yang terakhir dan tidak ada lagi kitab suci setelah Alquran. Oleh sebab itu setiap ada usaha dari kaum kufar untuk merusak dan merubah keaslian Alquran senantiasa terbongkar dengan secepatnya. Jangan untuk merubah satu huruf dari Alquran satu titik huruf sekalipun tidak akan bisa dirubah.
Barangsiapa yang meragukan kemurnian Alquran berarti orang tersebut telah kafir dengan ayat ini. Barang siapa yang kafir dengan satu ayat saja dari Alquran maka ia telah kafir denga seluruh isi Alquran.
Sebagaimana firman Allah,
{ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85) أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآَخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ} [البقرة/85، 86]
“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.”
Ayat ini adalah celaan terhadap orang-orang Yahudi dan orang-orang yang menyerupai prilaku mereka dalam beriman kepada kitab Allah. Mereka beriman pada sebahagiannya dan kafir terhadap bahagian yang lain.
Namun, ada di negeri ini yang dianggap sebahagai sorang ahli tafsir justru tidak memahami ayat-ayat ini dengan baik. Malah Ia mendukung pendapat orang-orang Syia’ah Rafidhah yang meragukan keaslian dan kemurnian Alquran.
Sifat orang seperti ini telah digambarkan Rasulullah dalam sabdanya,
عن أبي مالك الأشعري قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم (والقرآن حجة لك أو عليك) رواه مسلم
Diriwayatkan dari Abu Malik Al Asy’ary, ia berkata, telah bersabda rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Alquran sebagai hujjah bagi engkau atau menjadi hujjah di atas engkau.” (HR. Muslim).
Pada akhir-akhir ini banyak orang yang berani menghina dan mencela Alquran serta meragukan kemurnian dan keaslian Alquran. Bahkan ada sekelompok orang dari budak-budak orentalis ingin merefisi dan menamandemen Alquran. Mereka adalah orang-orang yang sudah buyar keimanannya ingin memposisikan Alquran sama dengan teori dan hukum buatan manusia.
Sebagaimana Allah berfirman,
{يُرِيدُونَ أَنْ يُبَدِّلُوا كَلَامَ اللَّهِ } [الفتح/15]
“Mereka hendak merobah perkataan (hukum-hukum) Allah.”
Sikap ini bila kita timbang dengan ayat-ayat Alquran, tentu akan jelas siapa mereka dan di mana posisi mereka. Pendahulu mereka dan  guru mereka dalam hal ini adalah orang-orang Yahudi, sebagaiamana dalam firman Allah berikut ini,
مِنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَاعِنَا لَيًّا بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِي الدِّينِ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَقْوَمَ وَلَكِنْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا [النساء/46]
“Diantara orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya Mereka berkata : “Kami mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) : “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar. Dan (mereka mengatakan) : “Raa’ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : “Kami mendengar dan patuh, serta dengar dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman sedikit.”
Allah akan mengumpulkan mereka bersama-sama dalam neraka,
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ [البقرة/79]
“Maka kebinasaan (neraka) bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kebinasaan (neraka) bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri. Dan kebinasaan (neraka) bagi mereka akibat apa yang mereka kerjakan.” DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. saya belum tahu pasti apa kejanggalannya syiah....,kalau ahmadiah kan jelas

    ReplyDelete