Mungkin hanya di Indonesia, umat Islam mudah mengaitkan peristiwa dengan hal-hal mistis. Di hampir setiap kejadian besar, baik kematian tokoh maupun bencana, beredar keyakinan adanya penampakan “sesuatu”. Tidak terkecuali saat meletusnya Gunung Kelud.
Sejumlah pengguna internet, Jum’at (14/2), mengklaim foto ini adalah penampakan wajah angker di langit saat Gunung Kelud meletus. Foto yang sebenarnya hasil jepretan Alif, wartawan Detik, ini pun menjadi cukup populer di Kaskus, bahkan diposting beberapa kali oleh TS. Di Facebook, foto ini juga beredar dengan keterangan “penampakan.”
Jika dipersepsikan membentuk wajah angker, dengan cara memutar gambar 30 derajat berlawanan arah jarum jam, memang akan didapatkan gambar yang agak mirip dengan wajah. Tentu saja, sangat tidak jelas dan harus dimirip-miripkan. Padahal, dalam satu gambar perpaduan warna hasil kombinasi kilatan petir, lava pijar dan kepulan abu vulkanik seperti ini, bisa saja dimirip-mirikan dengan bentuk yang lain. Misalnya, lafadz Allah. Yakni dengan memutar foto tersebut 60 derajat searah jarum jam. Tentu saja, sama dengan cara sebelumnya, tidak jelas dan harus dimirip-miripkan.
Yang juga perlu diketahui, satu detik peristiwa seperti letusan Gunung Kelud tersebut bisa menghasilkan ratusan foto yang berbeda. Sehingga, sangat mungkin dari ribuan foto yang berhasil dipotret akan didapati foto yang mirip dengan bentuk sesuatu.
Lebih dari itu, yang terpenting adalah mewaspadai adanya campur tangan syetan dalam memandang foto-foto tersebut. Jika “penampakan” dalam foto hanya dipandang sebagai sebuah “hiburan”, mungkin tidak masalah. Namun jika telah disertai dengan keyakinan yang bertentangan dengan aqidah Islam atau mengaitkan peristiwa tersebut dengan hal-hal mistis, inilah yang perlu diwaspadai. Jangan sampai kita justru terjebak pada kesyirikan.
Keyakinan yang seharusnya tertanam adalah sebagaimana firman Allah:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al Hadid : 22)
[IK/bersamadakwah]
0 komentar:
Post a Comment