Roma Bakal Ditaklukkan, Kini Islam Jadi Agama Terbesar Kedua di Italia
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw telah mengabarkan bahwa kaum Muslimin akan menaklukkan dua kota di Eropa. Pertama adalah Konstantinopel, yang kini menjadi Istanbul di Turki dan kedua adalah Roma.
Konstantinopel telah ditaklukan oleh Sultan Muhammad Al Fatih beserta pasukannya pada 1453 lalu. Sedangkan Roma, kaum Muslimin belum berusaha sungguh-sungguh untuk merealisasikan janji Rasululah Saw itu.
Tapi, terlepas dari itu, tahukah Anda bila ternyata umat Islam di Italia menjadi umat terbesar kedua setelah Katolik. Jumlah populasi Muslim mencapai 1,7 juta dengan sekitar 700 masjid.
Dikabarkan, anggota Komunitas Islam Italia mengadakan diskusi bersama tentang agama minoritas yang di selenggarakan di Niccolò Cusano University, terutama menyoroti kontribusi muslim untuk perekonomian Italia dan memprotes kurangnya status resmi pada agama Islam sebagai agama tebesar kedua di Italia. Konferensi tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh Islam terkemuka dari Komunitas Muslim Italia.
Survei statistik nasional menyebutkan bahwa terdapat 1.700.000 muslim di Italia. Izzedin Elmir, Imam Florence sekaligus ketua Muslim Unione delle Comunità e Organizzazioni Islamiche di Italia juga menyatakan bahwa terdapat lebih dari 700 masjid di Italia. Hal ini seperti yang dilaporkan oleh ANSA News pada Selasa, 11 Februari 2014.
Berdasarkan data nasional, rekening milik umat Islam menyumbang 4-5% PDB Nasional Italia. Hal ini membuktikan bahwa Islam merupakan nilai tambah bagi Italia.
Sayangnya, meskipun di Italia terdapat kebebasan beragama dan diakui dalam konstitusi, tidak adanya undang-undang yang mengatur membuat Muslim Italia tidak diakui secara de facto oleh Negara. Tidak adanya kesepakatan ini membuat sulitnya mengatur hubungan antara lembaga-lembaga di Italia dengan agama selain Katolik, karena Katolik sudah ditetapkan di Concordat. Hal ini juga berlaku bagi agama minoritas lainnya seperti Buddha dan Yahudi.
Agostino Cilardo, ahli hukum Islam di Naples Orientale University, juga mengutarakan keprihatinan yang sama. “Masalah kurangnya representasi sebagai agama yang diakui, tidak hanya satu agama yang resmi. Ketika kesepakatan disusun, maka yang menjadi mitra kesepakan adalah organisasi terpadu. Tapi dalam kasus ini, siapa yang bisa menyuarakn hak umat Islam?”, tambahnya.
Kurangnya status resmi ini menjadikan organisasi Muslim tidak memenuhi syarat untuk pendanaan melalui hukum Italia yang memungkinkan wajib pajak untuk mengalokasikan sebagian dari pajak mereka ke kelompok agama pilihan mereka.
Upaya untuk mengenali Islam di Italia, bahkan secara tidak resmi, sering dialihkan oleh separatis Liga Utara. Perdana Menteri Italia, Enrico Letta telah merencanakan untuk mendirikan sebuah museum seni Islam di tepi Grand Canal di Venesia, sayangnya hal ini ditanggapi dengan kemarahan oleh separatis Liga Utara. Begitupun dengan rencana dewan regional untuk membangun lebih banyak masjid di Italia.
sumber: onislam
0 komentar:
Post a Comment