Blokade Saudi, Qatar Petroleum: Bisnis Berjalan Seperti Biasa
Doha – Raksasa energi Qatar Petroleum (QP) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (10/06), bahwa bisnis tetap berjalan seperti biasa meskipun terjadi krisis diplomatik yang melibatkan Doha dan tetangganya di Teluk.
Dalam upaya untuk meyakinkan pelanggan, perusahaan yang dikelola negara tersebut mengatakan telah memobilisasi semua sumber daya yang ada” untuk mengurangi setiap tindakan yang dapat mengganggu pasokan.
“Qatar Petroleum, dan anak perusahaannya, ingin menegaskan bahwa mereka menjalankan bisnis seperti biasa di semua bisnis, operasi dan bisnis hulu, hilir, dan hilirnya, dan dalam semua aktivitas di semua fasilitas kelas dunia QP,” bunyi pernyataan tersebut.
Qatar adalah negara terbesar produsen Liquified Natural Gas (LNG) di dunia, yang memproduksi hingga 77 juta ton gas setiap tahunnya.
Pada bulan April, Qatar mengumumkan pihaknya meningkatkan produksi di pangkalan gas terbesar di dunia (Pangkalan Utara), di lepas pantai utara negara bagian Teluk, yang dibagikan dengan Iran.
Gas telah membantu mengubah negara kecil menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Sehingga menjadi pemain regional utama dan membantu mendanai proyek infrastruktur besar seperti Piala Dunia 2022, yang akan diselenggarakan oleh Qatar.
Pernyataan Qatar Petroleum muncul saat krisis diplomatik terbesar melanda negara-negara Teluk selama bertahun-tahun.
Pada hari Senin, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain memimpin sejumlah negara untuuk memutuskan hubungan dengan Qatar. Mereka menuding Qatar telah mendukung kelompok ekstremis dan berhubungan dengan Iran, saingan utama Arab Saudi.
Qatar dengan keras membantah klaim tersebut, dan mengatakan bahwa ini adalah korban sebuah kampanye yang diatur untuk memaksa Doha mengubah kebijakan luar negerinya.
Reporter: Ibas Fuadi
Sumber: The New Arab
0 komentar:
Post a Comment