Fahri Bilang KPK Seperti Partainya ICW
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah seperti partainya Indonesia Corruption Watch (ICW).
Jadi tidak heran, kata Fahri, juru bicara KPK Febri Diansyah, yang sebelumnya merupakan aktivis ICW, belakangan ini sudah seperti politisi karena berani menyebut tokoh reformasi Amien Rais dalam perkara dugaan korupsi alat kesehatan Rp 600 juta.
Padahal, lanjut dia, sebelumnya Amien Rais sendiri belum pernah dijadikan sebagai saksi, namun namanya disebut dalam dakwaan Jaksa KPK.
"Banyak masalah di dalam tubuh KPK. Febri kan dulu anak ICW, dan bisa dibilang KPK ini partai ICW, karena ini jelas kan itu LSM ini masuk jadi karir ke dalam (KPK), ini kaya Partai. Ada juga yang jadi staf presiden (Johan Budi)," kata Fahri saat dihubungi di Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Oleh karenanya, Fahri meminta KPK tidak usah panik bilang dipanggil Pansus Angket KPK. Sebab, dalam rapat tersebut bakal mengetahui siapa yang bohong dan siapa yang benar dalam menjalankan tupoksinya.
"Siapa bohong siapa yang benar. Biar ketahuan, karena ini satu-satunya tempat kita bisa nonton diri kita sendiri. Karena di KPK itu sistem pelanggarannya sudah masif, ada semua kasus," terangnya.
Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyatakan KPK tidak "alergi" untuk diawasi menyikap pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket di DPR RI saat ini.
"KPK itu tidak alergi untuk diawasi termasuk teman-teman wartawan mengawasi setiap saat," kata Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Menurut dia, KPK selalu diaudit secara periodik oleh BPK kemudian dari segi penanganan kasus, tersangka bisa melalui proses praperadilan jika tidak setuju dan bisa juga dengan banding bahkan bisa sampai pada tingkat kasasi.
"DPR setiap tahun itu dua sampai tiga kali kami dipanggil untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP), semuanya kami ungkapkan di sana. Bahkan mereka tanyakan kasus yang spesifik," tuturnya.[tsc]
0 komentar:
Post a Comment