Granada – Puluhan warga Kristen Katolik, Selasa lalu (13/06), menggelar demonstrasi di lapangan Triunfo, kota Granada, Spanyol. Aksi ini untuk memprotes Salat Tarawih yang digelar umat Islam beberapa hari sebelumnya di taman publik di salah satu kota di wilayah otonom Andalusia itu.
Para demonstran menilai bahwa salat jamaah itu bentuk provokasi terhadap perasaan warga kota. Pasalnya, kata mereka, di dekat lokasi terdapat gereja dan patung “Bunda Maria”.
Mereka membawa poster berisi menolak pelaksanaan syiar-syiar agama Islam di tempat tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, persatuan warga Muslim di Granada menggelar buka bersama sekaligus Salat Tarawih di taman kota. Acara ini berjalan tertib hingga selesai.
Bukber dan Tarawih besama ini sendiri sudah mengantongi izin. Penyelenggara acara, Yayasan Eropa-Arab untuk Perguruan Tinggi, sebelum acara digelar meminta izin kepada Wali Kota Granadia Francisco Cuenca untuk menggelar Salat Isya dan buka bersama di tempat terbuka.
Cuenca mengizinkan acara tersebut. Ia sendiri yang memilih taman untuk digunakan warga Muslim melaksanakan acara tersebut. Taman dipilih karena kemungkinan warga yang ikut banyak.
Selain itu, Cuenca ingin menunjukkan bahwa di wilayahnya terjadi toleransi antara warga Muslim dan Krsiten. Akan tetapi, keinginan itu berbuah kecaman dan kutukan dari pengikut Kristen.
Sementara itu, Imam Masjid Agung Granada Syaikh Ahmad Bermajo mengungkapkan kekecewaannya atas kemarahan warga Kristen tersebut. Ia mengungkapkan bahwa acara pada Senin itu sudah sesuai prosedur dan mendapat izin.
Terlepas dari itu semua, taman kota tersebut memiliki sejarah kelam bagi warga Kristen Spanyol. Saat penaklukan Andalusia oleh umat Islam, Raja Anadalusia dan istrinya berlutu di tempat itu kepada pasukan umat Islam. Sejarah ini dimungkinan termasuk pemicu ketakutan warga Kristen akan kembali umat Islam di bumi Eropa itu.
KIBLAT
0 komentar:
Post a Comment