Somalia Tolak Sogokan 80 Juta Dollar untuk Kucilkan Qatar
Presiden Somalia, Mohammed Abdullah Farmaji mengaku ditawari 80 juta dollar agar mau memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Qatar.
“Setelah 2 jam pembicaraan, Farmajo menolak tawaran yang menggiurkan ini,” tulis wartawa Jabel Al Harimi dari New Khalij.
Kemarin, koran Somalia Today mengutip sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan “ada tekanan kepada pemerintah Somalia dari Arab Saudi untuk membalik keputusan netral negara itu dalam pemboikotan atas negara Qatar.”
Sumber itu mengonfimasi bahwa Arab Saudi mengancam untuk menarik bantuan keuangannya kepada pemerintah Somalia jika negara itu tidak mengubah posisi netralnya, bahkan sebaliknya menyerukan diakhirinya pertikaian politik antara Qatar dan negara-negara Arab melalui dialog OKI atau Liga Arab.
Sumber itu mengatakan bahwa “para menteri Somalia terpaksa pulang dari kunjungannya ke Arab Saudi setelah pihak tuan rumah membatalkan secara tiba-tiba.”
Maka dapat dipahami jika para penguasa Uni Emirat Arab (UEA) atas sepengetahuan Arab Saudi mendesak Farmajo, yang sukses mengalahkan kandidat dukungan UEA dalam pemilu untuk mengubah posisinya.
Sumber yang dekat dengan Mogadishu dan Abu Dhabi, yang tidak bersedia disebut namanya, menjelaskan kepada New Khalij bahwa para penguasa UEA, khususnya Putera Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed mendukung mantan presiden Hassan Sheikh Mahmoud untuk tetap berkuasa, karena konsesi yang diberikan negara kaya itu kepada Mahmoud, termasuk kontrak untuk penanganan sejumlah pelabuhan di Somalia dan akses perdagangan ke seluruh dunia. Presiden baru Somalia, Farmajo sebaliknya bertekada membalikkan kesepakatan tersebut karena dianggap tidak sah.
Kemarin tiba di ibukota Somalia delegasi Qatar yang dipimpin Menlu Sultan bin Saad al Muraikhi untuk membicarakan krisis Teluk dengan pemerintah federal Somalia. Menurut sumber itu, delegasi Qatar bertemu dengan PM Hasan Ali Khairi dan juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden.
Delegasi Qatar memuji sikap netral pemerintah dan mendorong para pemimpin Somalia untuk mempertahankan sikap tersebut.
Somalia mengijinkan Qatar untuk menggunakan wilayah udaranya. “Setidaknya 15 pesawat Qatar terbang di wilayah udara Somalia pada hari pertama blokade,” ujar sumber penerbangan.
Sementara Qatar mengumumkan tidak akan mengusir penduduk dari negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Dalam pernyataan yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri, tidak ada perubahan kebijakan atas warga negara asing. Mereka tetap dapat tinggal di Qatar berdasarkan peraturan yang berlaku.
Sumber : Permatafm
0 komentar:
Post a Comment