Semasa Hidup Lecehkan Islam, Saat Menjadi Jenazah Kiky Wilisata Dievakuasi Warga Muslim
Kiky Wilisata... 1 contoh nyata di antara contoh-contoh lainnya yang sudah ada.
Adalah orang yang sering menghujat islam, dan menghina islam, bahkan di akun facebooknya, orang ini sering melecehkan kalimat TAKBIR menjadi TAKE BEER... Ahirnya Kiki meninggal dengan kecelakaan tragis mobilnya masuk sungai, dan alhamdulillah yang mengevakuasi jenazahnya 100% orang islam..... Tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini melainkan terjadi atas kehendak Allah dan hasil dari bibit yang ditanamnya sendiri... Ada beberapa iktibar yang bisa kita petik dari kejadian ini :
1. Segera bertaubat bagi yang belum kebagian azabnya. Segera bertaubat bagi yang selama ini entah sengaja atau tidak sengaja, entah sadar atau tidak sadar, telah berlaku sombong dengan menghina, melecehkan, kalimat-kalimat toyyibah. Seandainya kalimat toyyibah itu keluar dari mulut pelacur sekalipun, jangan pernah Anda plesetkan kalimat toyyibah itu, apalagi kalau kalimat toyyibah itu keluar dari lisan orang-orang yang terdzolimi, apalagi kalau kalimat itu keluar dari berjuta-juta lisan.... yang lebih mengerikan, kalau ada orang yang terdzolimi, kemudian orang itu bertakbir, dan ternyata, engkau ikut mendzolimi orangnya dan melecehkan kalimat takbirnya... hmm, saya tidak sanggup menuliskannya..
2. kabar buruk untuk Anda, beberapa bulan yang lalu berjuta-juta manusia Muslim memekikkan takbir ribuan kali, Anda suka atau tidak suka, itu tetaplah kalimat takbir yang artinya ALLAH MAHA BESAR, dan kejadian itu sudah berlalu berbulan-bulan yang lalu, tapi seandainya engkau dulu pernah menghina kalimat takbir itu, walaupun engkau menghinanya hanya di dalam hati, maka takdir burukmu itu sampai
kapanpun masih tertulis untukmu, kalau sampai detik ini engkau masih selamat, itu karena hanya soal waktu saja.. pilihannya hanya 2. Tetap keras hati atau taubatannasuha..
3. Di dalam al qur'a, biasanya Allah di dalam menggambarkan ayat-ayat tentang musibah, tentang kecelakaan, tentang azab, biasanya Allah selalu mengahiri ayat tersebut dengan kata-kata : Sùngguh terdapat pembelajaran bagi manusia yang berakal | sungguh beruntung manusia yang menggunakan pikirannya untuk berpikir | bukankah sudah aku panjangkan umurmu untuk kamu berpikir kenapa tidak kamu pakai untuk berpikir? Bukankah sudah banyak yang datang kepadamu memberikan peringatan ? Dan masih banyak lagi ayat-ayat sejenis...
4. Ini bukan soal menang atau kalah, ini bukan soal siapa yang benar atau siapa yang salah, tapi monggo , gambaran atau peringatan atau contoh, bukan sekali dua kali Allah tunjukkan di depan mata kita, bagi yang mau menggunakan akalnya, tentu 1 kejadian saja sudah cukup baginya untuk segera bertaubat, tapi bagi manusia yang angkuh, maka 100 kejadian pun tidak akan mampu menggetarkan hatinya menuju pertaubatan, kecuali nanti mendadak nafasnya sendiri yang sudah nyangkut di kerongkongannya, sambil matanya melotot-lotot dengan lidah yang menjulur-njulur..
5. Kalau Anda tidak percaya mubahalah, tidak apa-apa, tapi tetap jaga hatmu agar jangan sampai engkau main main dengan kalimat toyyibah. Kalau engkau tidak percaya Ulama, tidak percaya ustadz, tidak percaya Habib, tidak masalah juga, tapi jangan pernah main-main dengan kalimat-kalima toyyibah... dan kalau mau, coba luangkan waktu 5 menit sja, tengoklah ke dalam qolbumu yang paling dalam, jangan-jangan qolbumu sudah jadi sarang syetan dan iblis sehingga qolbumu berkarat, sehingga kejadian-kejadian yang melintas di depan hidungmu engkau anggap senda gurau belaka.
YANG TERAHIR SAUDARAKU, YANG MERASA BERSAUDARA DENGANKU, KALAU MAU KOMENTAR DI STATUS INI, AYUK KOMENTAR YG BAIK- BAIK SAJA, WALAUPUN ALMARHUM SEMASA HIDUPNYA SUDAH MENGHINA ISLAM, MENGHINA KALIMAT TAKBIR. MENGHINA ULAMA. KITA MAAFKAN SAJA, TOH BELIAU SDH WAFAT, BIARLAH DETIK INI ORANG INI SELESAIKAN SENDIRI HISABNYA DGN ALLAH...
Smoga anak dan isterinya diberikan ketabahan, aamiinn....
Sumber: https://www.facebook.com/431648460334494/photos/a.480002218832451.1073741829.431648460334494/776197849212885/?type=3&theater
0 komentar:
Post a Comment