Menghormati Turki, Rusia memulai penarikan pasukan bersenjata dari Suriah
Rusia telah mulai menarik pasukannya dari Suriah, kepala angkatan bersenjata Rusia mengumumkan pada hari Jumat.
Jenderal Valery Gerasimov mengumumkan penarikan akan dimulai dengan keberangkatan dari kelompok angkatan laut yang dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov, yang tiba di wilayah tersebut pada bulan November.
“Sesuai dengan keputusan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia Vladimir Putin, Kementerian Pertahanan Rusia memulai pengurangan penyebaran pasukan bersenjata ke Suriah,” katanya, menurut kantor berita Interfax.
Pengumuman itu datang seminggu setelah Turki dan Rusia merundingkan gencatan senjata antara pasukan pro rezim Bashar al-Assad dan kelompok oposisi. Pembicaraan yang bertujuan mencapai solusi politik bagi konflik enam tahun akan dimulai di Kazakhstan akhir bulan ini.
Serangan udara Rusia sejak September 2015 telah merubah peta kekuatan perang dalam mendukung Assad, yang berpuncak pada direbutnya Aleppo dari oposisi bulan lalu.
Kolonel Jenderal Andrey Kartapolov, komandan pasukan Rusia di Suriah, mengatakan ‘kelompok pembawa’ telah menyelesaikan misinya, melakukan 420 serangan dan menghancurkan 1.252 target selama lebih dari dua bulan. Sebagian besar serangan udara Rusia mentargetkan pemukiman penduduk dan menyebabkan ribuan korban dari warga sipil.
Pada tanggal 29 Desember, sehari sebelum gencatan senjata mulai berlaku, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengatakan akan menciptakan “kondisi yang kita butuhkan untuk dapat mengurangi kehadiran militer Rusia di wilayah Suriah.”
Anadolu Agency
0 komentar:
Post a Comment