Menjelang runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani sebagian negeri-negeri Islam sudah jatuh ke tangan penjajah Eropa. Salah satunya adalah Suriah yang sudah selama empat abad di bawah kekuasaan Turki Utsmani pun akhirnya lepas pada tahun 1918 dan baru menerima mandat sebagai negara merdeka pada tahun 1946 dengan beberapa poin kesepakatan dengan negara penguasa sebelumnya.
Tahukah Anda siapa penguasa Suriah sejak 1918 hingga 1946?
Ya, benar sekali… Perancis.
Apa saja isi perjanjian yang disepakati dan ditandatangani antara Prancis dan Suriah saat itu?
Dalam upaya memerdekakan Suriah dari kekuasaan Perancis, pada 9 September 1936 Enam tokoh nasionalis dan moderat Suriah berangkat ke Perancis untuk membuat perjanjian dengan pemerintah Perancis.
Isi perjanjian yang disepakati dan ditandatangani Perancis dan Suriah pada saat itu adalah:
1. Upaya Suriah untuk merdeka dalam waktu tiga tahun dan meminta Perancis untuk mendukung masuknya Suriah dalam keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
2. Perancis dan Suriah mengadakan aliansi militer.
3. Hak Perancis untuk menggunakan dua pangkalan udara Suriah.
4. Izin atas angkatan darat Perancis untuk berada di daerah Alawi dan Druze selama lima tahun termasuk pengakuan atas distrik-distrik tersebut kedalam wilayah Suriah.
5. Instruktur militer Perancis diakui sebagai penasihat militer Suriah.
6. Perancis harus memasok senjata dan perlengkapan militer bagi Suriah.
7. Apabila terjadi perang, Suriah dan Perancis harus bekerjasama melindungi dan memasok pangkalan udara Perancis serta menyediakan komunikasi dan transit.
Dalam surat-surat lampiran lainnya, Suriah juga setuju untuk merekrut para penasihat dan ahli teknik dari Perancis, membentuk sistem hukum khusus bagi perlindungan orang asing, dan duta besar Perancis diistimewakan dari para perwakilan diplomatik lainnya.
Ketetapan selanjutnya adalah:
1. Meskipun Suriah berhak atas Lattakia dan Jabal Druze, otonomi Perancis di wilayah tersebut tetap di jamin.
2. Biro khusus didirikan bagi sekolah asing, lembaga amal dan misi arkeologi
3. Perjanjian dibuat guna merundingkan perkembangan universitas yang ada
4. Suriah berjanji akan menghormati hak-hak resmi dan kekayaan pribadi milik bangsa Perancis
5. Persetujuan di bidang moneter
6. Perjanjian keuangan.
russia-slams-britain-over-syria-bound-ship-o11nhtku-x-large
Kemudian pada 28 September 1941 Jenderal Catroux, penguasa Suriah kala itu, memproklamasikan kemerdekaan Suriah yang isinya:
1. Suriah berhak menjadi negara merdeka dan berdaulat.
2. Suriah berkuasa menunjuk perwakilan diplomatiknya.
3. Suriah berhak menyusun angkatan perangnya.
4. Suriah bersedia membantu Perancis selama perang.
5. Segala syarat terdahulu dengan perjanjian Perancis-Suriah yang baru yang menjamin kemerdekaan Suriah.
Tanggal 22 desember 1943 terjadi peralihan kekuasaan dari delegasi Jenderal Perancis kepada pemerintahan setempat.
Selanjutnya Perancis secara resmi mengakui kemerdekaan Suriah pada 7 Juli 1945. Mulai saat itu status kemerdekaan Suriah mendapatkan pengakuan internasional. Namun baru pada tanggal 17 April 1946 tentara Perancis angkat kaki secara penuh dari Suriah yang diperingati sebagai hari kemerdekaan Suriah.
Bendera Revolusi Suriah
Sejarah mencatat bahwa bendera pertama Suriah, yang dipakai sampai tahun 1958, adalah bendera yang bermotif garis hijau, putih dan hitam horisontal dengan tiga (bukan dua) bintang berwarna merah di tengahnya.
Bendera tersebut sebagai simbol pertempuran Suriah melawan Perancis demi memperoleh kemerdekaan.
Warna hijau melambangkan Rasyidah dan Islam, warna hitam melambangkan Khalifah Abbasiyah dan warna putih melambangkan Dinasti Umayah. Sedangkan warna merah melambangkan darah syuhada.
Hari ini bendera tersebut kembali dikibarkan oleh pejuang revolusi Suriah untuk melawan tirani Bashar Assad.
0 komentar:
Post a Comment