HEBOH!! Berita "Jokowi Pemimpin Terbaik se-Asia Versi Bloomberg" Di Bantah Oleh Bloomberg Sendiri
Di akhir tahun 2016, ada berita yang cukup ramai di media mainstream Indonesia.
Judulnya:
"Jokowi Pemimpin Terbaik se-Asia dan Australia Versi Bloomberg"
https://news.detik.com/berita/d-3385279/jokowi-pemimpin-terbaik-se-asia-dan-australia-versi-bloomberg
"Bloomberg: Jokowi pemimpin terbaik Asia-Australia 2016"
http://www.antaranews.com/berita/604316/bloomberg-jokowi-pemimpin-terbaik-asia-australia-2016
Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata hanya klaim belaka, bloomberg tidak bilang "Jokowi Pemimpin Terbaik se-Asia dan Australia" berikut sumber aslinya:
"Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016" "And some of the headaches they face in 2017" yang merupakan tulisan David Tweed.
Link: https://www.bloomberg.com/news/articles/2016-12-28/who-s-had-the-worst-year-how-asian-leaders-fared-in-2016
Tulisan yang diposting 29 Desember 2016 itu menyoroti "Siapa yang mengalami Tahun Terburuk? Bagaimana pemimpin Asia menjalani Tahun 2016" dan "Bagaimana Mereka Akan Pusing Menghadapi Tahun 2017".
Dan pada tulisan Bloomberg itu juga hanya menyoroti 8 (baca: Delapan) negara di Asia dan Australia dari total 50 negara.
Ada 3 aspek yang disoroti dalam artikel tersebut:
1. Currency (kondisi mata uang)
2. Economic Growth (pertumbuhan ekonomi)
3. Approval Rating (tingkat penerimaan publik)
Berikut tulisan Bloomberg:
(1) Presiden China Xi Jinping: -6,63%, 6,7%. Tak ada data
(2) PM Jepang Shinzo Abe: 2,25, 0,9%, 50%
(3) Narendra Modi: -3,06%, 7.3%, 81%
(4) Presiden Korsel Park Geun-hye: -2,87%, 2,6%, 4%
(5) PM Malcolm Turnbull: -1,03%, 1,8%, 45%
(6) Presiden RI Joko Widodo: 2,41%, 5,02%, 69%
(7) PM Malaysia Najib Razak: -4,26%, 4,3%, Data tak ada
(8) Presiden Philipina Rodrigo Duterte: -5,29%, 7.1%, 83%
Dalam membahas Presiden RI Joko Widodo, Bloomberg hanya menuliskan berikut:
Joko Widodo, 55, asserted his authority over Indonesia’s political establishment in 2016. With a mix of patronage and political savvy, he controls more than two-thirds of seats in parliament—support he used to pass a controversial tax amnesty bill in June to help fund an infrastructure program.
Biggest challenge in 2017: Ensuring that his plans to bolster economic growth aren’t derailed, particularly as he looks to placate Islamic groups looking to prevent one of his allies from becoming Jakarta’s first elected Christian governor.
(Intinya: Joko Widodo, 55, menegaskan kekuasaannya atas politik Indonesia pada tahun 2016. Dengan kombinasi patronase dan kecerdasan politik, dia mengontrol lebih dari dua-pertiga kursi di parlemen-yang mendukung dia untuk meloloskan RUU Tax Amnesty yang kontroversial pada bulan Juni untuk membantu mendanai program infrastruktur.
Tantangan terbesar pada tahun 2017: Memastikan bahwa rencananya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tidak tergelincir, terutama saat ia melihat untuk menenangkan kelompok-kelompok Islam yang ingin mencegah salah satu dari sekutu-sekutunya dari menjadi gubernur Kristen terpilih pertama di Jakarta.)
Tuh tulisan Bloomberg cuma begitu doang. Malah ngomongin Pilkada DKI :D
Tulisan itu tidak ada penobatan Pemimpin Terbaik, tidak ada pemilihan pemimpin terbaik Asia-Australia. Belum bicara tentang pengangguran, maraknya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia padahal masalah pengguran terus meningkat, kemiskinan, penegakan hukum yang berat sebelah dll[ppc]
0 komentar:
Post a Comment