Hastag #JokowiTakutFPI Melambung, Tokoh Liberal: Siapapun Presidennya, Kita Lawan FPI
Kendati sudah diklarifikasi bahwa kedatangan anggota Front Pembela Islam (FPI) di tujuh mall di Surabaya untuk mensosialisasikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Atribut Keagamaan Non Muslim, kelompok liberal terus memanfaatkan isu tersebut untuk menyerang FPI sekaligus MUI.
Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga dikenal sebagai pendukung utama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Guntur Romli menggalang hastag atau tanda pagar #JokowiTakutFPI untuk “menekan” Presiden Joko Widodo.
“Siapapun Presidennya, kita lawan FPI, bila #JokowiTakutFPI wajib kita ingatkan, presiden jangan kalah sama pesinden,” tegas Guntur Romli di akun Twitter @GunRomli.
Tak hanya ‘menekan’ Jokowi, Guntur Romli juga ‘mengancam’ Polri, yang ikut mendampingi sosialisasi fatwa MUI di Surabaya tersebut. “Ingat, gaji polisi dibayar dari pajak-pajak mereka yang sekarang ketakutan akibat sweeping FPI yang ditemani polisi #JokowiTakutFPI,” tegas @GunRomli.
Diberitakan sebelumnya, sebelum melakukan sosialisasi fatwa MUI, massa FPI berkumpul di masjid Kemayoran Jl Indrapura Surabaya. Massa FPI mendatangi tujuh mall di kota Surabaya.
“Kami datang baik-baik dan tidak anarkhis. Kami ingin mengimbau dan meminta supaya manajemen tidak memaksakan karyawannya harus memakai atribut-atribut nonmuslim. Seperti memakai topi Santa Claus, jangan mau dipaksa,” sebut perwakilan FPI di atas pickup di depan Pasar Atum Surabaya, seperti dikutip GoRiau (18/12).
Dalam sosialisasi itu tampak Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal ikut mengawal aksi FPI Jawa Timur ke mal-mal dan tempat perbelanjaan di Kota Pahlawan, Minggu (18/12/2016).
M Iqbal menegaskan aksi yang dilakukan FPI) bukanlah sweeping. Massa FPI menggelar pawai ta’aruf guna mensosialisasikan Fatwa MUI No 56/2016 tentang Hukum Penggunaan Atribut Keagamaan Nonmuslim di mal-mal dan pusat perbelanjaan, terutama atribut Natal.
0 komentar:
Post a Comment