Pemaksaan Atribut Natal kepada Pegawai Muslim Itu Intoleran
Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Ustaz Muhammad Nur Sukma menegaskan bahwa pemaksaan terhadap karyawan Muslim menggunakan atribut natal adalah tindakan intoleran.
"Itu sikap intoleran yang sangat nyata dan berpotensi menjadi sumber perpecahan bangsa," ujar Ustaz Sukma kepada Suara Islam Online, Selasa (20/12/2016).
Menurutnya, kerukunan umat beragama hanya bisa dicapai dengan sikap toleransi yang menghargai keyakinan agama masing-masing. "Bukan dengan memaksakan orang yang berlainan agama," jelas Ustaz Sukma.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para pengusaha non Muslim, khususnya pemilik mall dan pertokoan untuk tidak menodai perayaan natal dengan sikap intoleransi.
"Jangan wajibkan para karyawan Muslim menggunakan atribut natal, jangan paksakan mereka untuk mengikuti perayaan natal, sikapilah perbedaan keyakinan dan keimanan secara benar," pesannya.
0 komentar:
Post a Comment