Pro Ikhwan Sebut Libya Mengalami Kudeta
SEORANG pensiunan Jenderal Libya mengatakan bahwa dirinya ingin membersihkan Libya dari Ikhwanul Muslimin dan kelompok Islam radikal lainnya.
Pensiunan jenderal Khalifa Haftar menyalahkan Ikhwanul Muslimin dan kelompok Islam lainnya atas pelanggaran hukum yang meluas di negara itu.
Kepada surat kabar Al-Sharq Al-Awsat, Haftar menyatakan bahwa dirinya telah menangkap 40 orang yang diduga telah membantu dan memberikan paspor palsu untuk anggota Ikhwan.
Operasi militer yang dijuluki Al-Karama (martabat), menurut Haftar diluncurkan karena Ikhwanul Muslimin di Mesir adalah kekuatan pendorong di belakang ekstrimis yang ada di Libya saat ini.
“Ini membuka mata warga Libya,” tambahnya.
Haftar mengatakan serangan pasukannya telah dalam perencanaan selama dua tahun. Dimulai di kota timur Benghazi pada hari Jumat lalu dan kemudian ke Tripoli dengan menduduki gedung kongres nasional pada hari Minggu.
Sementara Itu Sebuah kelompok yang memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin Libya mengecam apa yang mereka sebut sebagai serangan terhadap legitimasi ‘kotak suara’.
Pernyataan, yang dikeluarkan oleh milisi Libya ini datang setelah pensiunan jenderal Khalifa Haftar melancarkan serangan anti-Islam di Tripoli dan Benghazi pada hari Jumat lalu. Haftar sendiri bersumpah akan membersihkan Libya dari Ikhwanul Muslimin dan kelompok radikal Islam lainnya.
“Waktu untuk kudeta berakhir,” kata kelompok yang dekat dengan Ikhwan tersebut. Mereka juga menyatakan hanya pemimpi yang mencoba memenangkan kekuasaan dengan menggunakan tank.
Pada bagian lain, Kepala staf militer Libya telah mengumumkan komitmennya untuk menjaga persatuan Libya dan menyatakan peristiwa yang baru-baru ini terjadi telah mendorong perpecahan dalam negeri.[fq/islampos/alahram]
0 komentar:
Post a Comment