Ternyata, Makan Dan Minum Sambil Berdiri Itu BOLEH!
Bismillah,
Selama ini kita seringkali beranggapan (dan mendapat informasi) bahwa Rasululloh SAW SELALU duduk pada saat makan dan/atau minum. Saya pribadi sempat mendapatkan informasi mengenai hikmah makan dan minum sambil duduk disertai dengan bahaya2 yg mengancam kesehatan tubuh apabila kita makan dan/atau minum sambil berdiri.
Namun, beberapa waktu lalu saya baru mendapat dalil yg jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, bahwa ternyata makan dan minum sambil berdiri itu BOLEH!
Berikut ini dalil2 yang membolehkan makan dan minum sambil berdiri.
“Dari An-Nazzaal ia berkata : ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu membawa air ke pintu masjid kemudian meminumnya sambil berdiri. Kemudian ia bekata : “Sebagian orang tidak suka minum sambil berdiri, padahal aku melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melakukannya sebagaimana engkau melihatku melakukannya barusan” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5615-5616, Ath-Thayalisi no. 141, Abu ‘Ubaid dalam Ath-Thahuur hal. 131 no. 39, Ahmad 1/78 & 101 & 102, ‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dalam Zawaaidul-Musnad 1/109 no. 1366 & 1372, Abu Dawud no. 3718, At-Tirmidziy dalam Asy-Syamaail no. 200, An-Nasa’iy no. 130, Ibnu Khuzaimah no. 16 & 202, dan Ibnu Hibbaan no. 1057].”
Dari Ibnu ‘Abbas ia bekata : “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah minum air zamzam sambil berdiri” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1637 & 5617, Muslim no. 2027, Al-Humaidiy no. 481, Ibnu Abi Syaibah no. 24460, Ahmad 1/214 & 220 & 243, At-Tirmidziy dalam Al-Jaami’ no. 1882 dan Asy-Syamaail no. 197 & 199, Ibnu Maajah no. 3422, An-Nasa’iy no. 2964-2965, Ibnu Khuzaimah no. 2945, serta Ibnu Hibban no. 3838 & 5319].
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata : “Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan berbuka ketika safar, minum sambil berdiri dan duduk, shalat dengan telanjang kaki dan memakai sandal, serta berpaling dari arah kanan dan kirinya (setelah selesai shalat)” [Diriwayatkan oleh Ahmad 2/206, Ibnu Sa’d dalam Ath-Thabaqaat 1/480, At-Tirmidziy dalam Al-Jaami’ no. 1883 dan Asy-Syamaail no. 198, Al-Firyaaniy dalam Ash-Shiyaam no. 119, Ibnu ‘Adiy dalam Al-Kaamil 5/181, serta Ibnu Syaahiin dalam An-Naasikh wal-Mansukh no. 570; dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 2/332-333 dan Ahmad Syaakir dalam Syarh ‘alal-Musnad 6/399].
Dari Ibnu ‘Umar ia berkata : “Kami pernah makan sambil berjalan dan minum sambil berdiri di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 1880, Ibnu Maajah no. 3301, Ibnu Hibbaan no. 5322 & 5325, Al-Khathiib dalam At-Taariikh 8/195, Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar 4/273, dan Ibnu Syaahiin dalam An-Naaiikh wal-Mansukh no. 573; dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 2/331 dan Al-Arna’uth dalam Takhrij ‘ala Shahih Ibni Hibban 12/141].
Dari Kabsyah ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumahku, kemudian beliau minum dari mulut bejana (dari kulit) yang tergantung sambil berdiri. Lantas aku berdiri ke bejana tersebut dan memotong talinya” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Al-Jaami’ no. 1892 dan Asy-Syamaail no. 203, Al-Humaidiy no. 354, Ahmad 6/434, Ibnu Abi ‘Aashim dalam Al-Aahaadu wal-Matsaaniy no. 3365, Ibnu Hibbaan no. 5318, Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir 10/25 dan Musnad Asy-Syaamiyyiin no. 639, serta Al-Baihaqiy dalam Syu’abul-Iman no. 5624 dan Ma’rifatus-Sunan wal-Aatsaar 10/266; dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 2/335 dan Al-Arna’uth dalam Takhrij ‘alaa Shahih Ibni Hibban 12/138-139].
Dari ‘Aisyah : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk ke rumah seorang wanita Anshar yang di dalamnya ada bejana (kulit) yang tergantung. Beliau membelokkan mulut bejana itu dan meminumnya dalam keadaan berdiri” [Diriwayatkan oleh Ahmad 6/161; dihasankan oleh Al-Arna’uth dalam Takhriij ‘alal-Musnad 42/165-166].
Dari ‘Abdullah bin Az-Zubair : “Bahwasannya ia pernah minum sambil berdiri” [Diriwayatkan oleh Maalik no. 1845; shahih].
tapi juga jangan berlebihan sambil jalan2
ReplyDeleteperlu diteliti keshahihan hadits2 tersebut terutama kepada para ahli hadits
ReplyDelete