PKS-Poros Baru
Ada yang beda pasca pileg 2014 ini. PKS tidak lagi grasa grusu seperti 2004 dan 2009. Pasca 2004, PKS sudah terpecah opininya antara Wiranto dan SBY. 2009 sudah terpecah opininya antara JK dan SBY. Namun sekarang media masih belum melihat arah gerak PKS akan kemana.
Yang sudah jelas, fokus PKS adalah pengamanan suara hasil pileg. Dengan penyebaran suara PKS yang makin merata dan perolehan suara 7-8 persen, membuat perolehan kursi makin ketat dilingkaran parpol menengahM. Perebutan sisa suara makin ketat.
Seperti di Bali, PKS mendapat kursi tambahan dari sisa suara yang selisihnya hanya 22 suara dari Demokrat. Oleh karena itu disaat partai lain tengah sibuk berwacana kasak kusuk koalisi namun PKS justru fokus yang sangat substansial. Yaitu mengamankan suara kepercayaan rakyat.
Hasil pantauan pusat tabulasi nasional PKS diprediksi perolehan kursi PKS lebih tinggi dari partai islam lainnya. Ini menandakan PKS memiliki posisi yang strategis baik sebagai oposisi maupun saat menjadi bagian pemerintahan.
Walau seperti itu, PKS terlihat tidak jual sana-jual sini. PKS justru lebih fokus pada mendengar aspirasi masyarakat dan Ormas Islam. Melihat sangat signifikantnya kepercayaan masyarakat pada Parpol Islam, yang total suaranya mencapai diatas 30 persen, maka kepercayaan ini harus dilanjutkan sehingga menjadi kekuatan riil dan strategis. Maka kehadiran poros baru menjadi sebuah jalan keluar.
Kenaikan suara parpol Islam bisa jadi menandakan kemuakan masyarakat terhadap figur-figur yang sudah ada. Figur Capres yang sejak awal pileg sudah memproklamirkan dirasa masih jauh dari harapan umat Islam. Apalagi yang dipertontonkan soal koalisi yang ada hanya diributan dan hanya dipersoalkan penyodoran capres- cawapres, syarat kuota suara dan hitungan menang dan kalah.
Tidak ada koalisi platform, program kerja apalagi kesepakatan akan dibawa kemana Indonesia ini. Melihat kondisi ini PKS terlihat aktif membuat koalisi jenis baru. Ini terlihat dengan kehadiran presiden PKS pada pertemuan peneloran koalisi baru.
Dan ditubuh PKS terlihat satu suara mendukung poros ini, disaat partai lain masih terlihat setengah hati. Dimana terlihat antara ketua umum dan jajaran pusatnya kadang terlihat tidak sinkron.
Walau banyak pengamat yang meragukan keberhasilan koalisi baru ini, namun PKS terlihat sangat serius akan lahirnya poros ini. Keseriusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa parpol Islam harus menjadi pembawa gerbong perubahan dan perbaikan. Tidak lagi hanya menjadi arena perebutan saat dibutuhkan saja.
Parpol Islam harus menjadi petunjuk arah bagi kemajuan negri ini setelah sekian lama dikerdilkan dan singkirkan peranannya.
Jadi poros baru yang tengah digulirkan sebenarnya hanya jawaban terhadap keinginan umat yang mulai menggeliat akan peran yang lebih besar akan parpol Islam.
Walau banyak pihak masih meragukan terbentuknya poros ini namun setidaknya parpol Islam tengah berusaha dan berjuang mencari format koalisi yang pas untuk sekarang dan dimasa depan.(nasrullohmu)
0 komentar:
Post a Comment