Media 'Bahlul' Arab Sangat Takut Dengan Kemenangan Erdogan
Secara umum, media ‘bahlul’ Mesir menghindari topik tentang pemilu, tetapi dengan menggunakan bahasa yang sangat jelas, memberikan komentar terhadap pemilu di Turki, dan pasti ini memiliki pengaruh besar di seluruh dunia Arab, Rabu/2/4/2014.
Media Arab yang sudah menjadi corong para penguasa itu, menjelang pemilu lokal Turki yang berlangsung pada tanggal 30 Maret lalu , sebagian besar media itu berspekulasi bahwa Partai AKP yang berkuasa, dibawah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan akan kehilangan suara dukungan. Media ‘bahlul’ itu, justru sangat terkejut melihat Partai AKP muncul sebagai pihak yang paling populer.
DR. Sheikh Yusuf Qardawi, ulama Mesir yang sekarang berada di Qatar, merupakan tokoh pertama yang mengucapkan selamat kepada kemenangan Erdogan. Qardawi, mengirimkan surat, dan dia mengatakan kepada Erdogan bahwa dia melakukan sujud syukur atas kemenangan Partai AKP dalam pemilu lokal di Turki .
Surat kabar populer Arab, Sharq al Aswad, hari berikutnya membuat judul, “Erdogan Ottoman Mengalahkan Lawannya” , sementara surat kabar Al - Hayat mengatakan, “Kemenangan Mudah” untuk Erdogan. Namun, banyak surat kabar tidak resmi di Mesir, seperti Shuruk terdiam, tidak melaporkan apa-apa tentang hasil pemilu Turki. Sementara itu, judul Al - Ahram mengatakan, “Erdogan menang tapi ... “.
Al – Ahram, selanjutnya mengatakan, “Erdogan memenangkan untuk membalas dendam”, ungkapnya, dan diikuti oleh sub – judul, “Partai oposisi menuduh kemenangan AKP sebagai penipuan, dan ketakutan kehilangan kekuasaan atas negara Turki”. Dalam lapon yang sama , kertas memberi judul mengutip Presiden Turki Abdullah Gul, mengatakan ‘Mesir dan Turki adalah dua yang memiliki kepentingan regional yang sama”, tutur mereka.
Pada hari yang sama koran Shuruk dalam halamannya sepuluh hasil pemilu dengan judul , “Erdogan Merayakan Kemenangan dan Membuat Ancaman”, dan menambahkan bahwa Partai AK telah memperkuat cengkeramannya di ibukota negara dan Istambul, termasuk kota kelahiran saingan Fethullah Gulen, Erzurum.
Koran Sharq al Aswad menyatakan bahwa Erdogan berjanji menghukum lawan-lawannya. Demikian pula, surat kabar Al - Hayat menunjukkan Erdogan membuat tanda “Rabia”, dan mengancam rivalnya Fethullah Gulen, yang dia tuduh mendirikan ‘negara dalam negara’.
Media-media Arab yang menjadi corong penguasa lalim ‘Monarki’ Arab, khawatir bahwa kemenangan Erdogan di Turki, akan berdampak negatif, menjelang kampanye pemilihan presiden Mesir, yang di dominasi ‘tira’ dan ‘teroris’ Marsekal Abdul Fattah al-Sissi, dan Erdogan tidak pernah berhenti mengkritik dia, menuduhnya melakukan kudeta menggulingkan mantan Presiden Mohamed Morsi Juli 3. Erdogan dengan sangat tegas, tidak akan pernah mengakui al-Sissi, jika terpilih menjadi presiden Mesir. (afgh/wb/voa-islam.com)
0 komentar:
Post a Comment