Setelah Sempat Vakum, Syaikh Qaradhawi akan Kembali Berkhutbah
ULAMA terkemuka dunia yang berbasis di Qatar dan sempat membuat tegang hubungan antara Doha dengan negara-negara tetangganya, pada hari Rabu ini (2/4/2014) menyatakan bahwa dirinya akan melanjutkan kegiatan rutinnya mengisi ceramah dan khutbah Jumat setelah jedah beberapa minggu.
“Saya menghentikan berkhutbah karena alasan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan situasi saat ini,” kata Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi – seorang ulama kelahiran Mesir yang kritis kepada pihak berwenang di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) – kepada Reuters.
“Saya akan memulai khutbah lagi tidak Jumat ini tapi Jumat yang akan datang, Insya Allah,” ujarnya dalam sebuah sambutan singkat.
Ketika ditanya apakah ia memiliki rencana meninggalkan Qatar untuk mengurangi tekanan terhadap pemerintah Qatar, Qaradhawi yang merupakan seorang warga Qatar naturalisasi, mengatakan dirinya tidak akan melakukan hal seperti itu.
“Apa yang perlu Anda pahami adalah bahwa saya bagian dari Qatar dan mereka adalah bagian dari diri saya. Saya sudah di sini selama lebih dari 35 tahun, saya warga negara Qatar,” tegasnya.
UAE sebelumnya memanggil duta besar Qatar pada bulan Februari lalu terkait ‘penghinaan’ yang dilakukan oleh Qaradhawi di siaran televisi negara di mana ia mengecam UAE sebagai negara yang anti Islam.
Pada tanggal 5 Maret, dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Arab Saudi, UEA dan Bahrain menarik duta besar mereka dari Qatar. Negara-negara Teluk itu menuduh Doha gagal mematuhi kesepakatan untuk tidak ikut campur dalam urusan internal negara satu sama lain. Namun Qatar membantah tuduhan tersebut
Tiga negara itu terutama marah kepada Qatar atas dukungannya kepada Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan yang sering merujuk ke Qaradhawi.[fq/islampos/reuters]
0 komentar:
Post a Comment