Oleh : Supadillah
Pilih partai harus jeli. Agar tidak menyesal di kemudian hari. Tapi kalau saya, cara yang saya pilih adalah dengan merasakan terlebih dahulu masuk sebagai anggota partai itu. Inilah yang saya lakukan sejak dulu.
Keluarga saya (seperti keluarga lainnya) dulunya berbendera Golkar. Alasan pilih Golkar sederhana (tapi menggelitik): sebagai bentuk terimakasih pada Pak Harto karena program transmigrasi. Selain itu tidak. Dikemudian hari saya tahu kebobrokan Golkar yang luar biasa dan sistemik, saya pindah partai.
Tahun 1999, saya masuk PDI Perjuangan, dengan alasan ikut-ikutanan teman. Mayoritas anak muda pada waktu itu masuk PDI. Keren dan sangar katanya. Merah membara, biar dibilang wah kalau masuk bendera merah. Saya pun termasuk fanatiknya waktu itu. Sampai2 beberapa baju saya pun digambar, bersamaan teman2 menggambar baju mereka dengan moncong putih. Kamar saya pun tidak luput dari lambang moncong putih.
Tahun 2004, saya menjadi kader PKB. Ikut2an nempel spanduk, stiker dan lainnya dari partai milik keluarga NU. Tidak nyaman disana, tapi saya bertahan disana.
Sampai pada saat saya kuliah, pada tahun 2006, saya bertemu dengan teman-teman dan senior saya di kampus. Di kos-kosan itulah saya mengenal kader PKS. Saya ingat benar, mereka tidak mengenalkan saya tentang PKS melainkan saya yang mendekati mereka untuk bertanya-tanya tentang PKS.
Luar biasa lengkap dan sempurnanya PKS. Itulah yang saya rasakan saat mengetahui PKS. Sejak itu, saya putuskan untuk menjadi kader PKS. Tidak ada rencana untuk lama di PKS, seperti biasanya saya memasuki sebuah partai. Saya hanya ingin tahu dan merasakannya saja. Kalau tidak cocok, maka saya akan keluar. Kalau cocok, saya akann bertahan.
Alhamdulillah, PKS pas dihati saya. Maka sejak tahun 2006 hingga sekarang dan semoga nanti, saya akan tetap ada di PKS. Sekali PKS tetap PKS. Abis, PKS keren sih.
Dan pada pemilu 2014 yang tinggal menghitung berapa hari lagi ini, saya insya Allah akan pilih PKS.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment