Apa Salah PKS ?


Partai yang satu ini tidak pernah berhenti dihujat, difitnah, dan diblack list oleh pihak-pihak yang penuh benci dan maki. Partai yang satu ini dianggap ancaman dan batu sandungan bagi para big boss, sehingga keberadaannya harus disingkirkan. Partai yang satu ini ibarat kembang pasir yang menjijikan dan menghalangi jalanan mulus bagi para tiran. Dialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, dengan slogan khasnya #AYTKTM, PKS tetap eksis. Berdiri tegak siap melayani. Dengan semangat menebarkan manfaat dan cinta, PKS siap bekerja untuk harmonikan Indonesia.

Menang jadi arang, kalah jadi abu. Peribahasa tersebut sepertinya cocok disematkan untuk PKS. Bagaimana tidak, apapun yang dilakukan oleh PKS selalu salah di mata lawan. Pihak-pihak yang kontra seakan memiliki beribu-ribu dalil untuk mematahkan gerak PKS atau bahkan menghancurkannya. Mereka dengan mudah memvonis PKS sebagai biang keladi masalah-masalah yang ada di Indonesia. Mulai dari masalah politik, hukum, sosial, ekonomi, sampai isu yang paling sensitif (agama).

Di bidang politik, PKS dianggap sebagai partai yang ekslusif atau menutup diri dari golongan non-muslim. PKS dianggap saklek dan tidak luwes dalam pergaulan politik Indonesia. Padahal kader-kader PKS di DPR bekerja dengan total dan membaur dengan yang lain. Mereka berusaha dengan sekuat tenaga menyuarakan aspirasi dan membela rakyat. Tak pernah sekalipun aleg-aleg PKS yang duduk di kursi DPR, DPRD, dan DPD mangkir dari rapat parlemen atau paripurna. Mereka selalu menerapkan etos kerja dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan amanahnya sebagai wakil rakyat. Bahkan wakil rakyat dari PKS dikenal paling produktif melahirkan prestasi dan vokal membela kepentingan rakyat. Sebut saja, Hidayat Nur Wahid (HNW), mantan Ketua MPR periode 2004-2009. Di bawah kepemimpinan HNW, muka Indonesia diselamatkan dan berwibawa di pentas politik internasional. Di bawah kepemimpinan HNW pula, Indonesia dianggap sebagai bangsa terhormat dan tidak dianggap sebelah mata. Dengan tegas namun santun, HNW membuat AS meminta maaf pada Indonesia. Tidak hanya HNW, semua menteri dari PKS sangat prestisius. Mereka adalah Anton Apriyanto (mantan Mentan 2004-2009), Salim Segaf al- Jufri (Mensos), Suswono (Mentan), Tifatul Sembiring (Menkominfo), dan Suharna Surapranata (Menristek 2009-2011).

Di bawah tangan dingin Anton, Indonesia berhasil melakukan swasembada pangan, bahkan hasil pertanian Indonesia surplus dan bisa diekspor ke luar. Salim Segaf membuktikan bahwa beliau benar-benar memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Salim Segaf membantu 86, 4 juta rakyat menerima BPJS. Mentan Suswono membawa Indonesia surplus 5,4 juta ton beras, membuat kebijakan pertanian yang memihak petani lokal dengan cara meningkatkan taraf hidup petani lokal melalui pengurangan kuota impor. Berkat kerja keras Menkominfo Tifatul Sembiring melakukan 3G Merger Operation, Kominfo meraih Rp 135 triliun. Suharna Surapranata, Menristek yang menjabat pada tahun 2009-2011 berhasil meluncurkan sistem inovasi daerah untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Akan tetapi, bagi para lawan politik yang dengki dan orang-orang buta politik yang termakan konspirasi menganggap prestasi menteri-menteri asal PKS tersebut bukan suatu yang menggembirakan, biasa saja. Bahkan, tak jarang lawan-lawan politik mengklaim bahwa prestasi yang diraih oleh menteri-menteri asal PKS tersebut prestasi mereka. Berita mengenai prestasi kader-kader PKS dipolitisir atau dijadikan alat untuk menusuk dari belakang. (apa) salah PKS?

Di bidang hukum, para kader PKS berusaha menjaga ‘kebersihan’nya dari hal-hal yang haram. Terbukti selama 1 dasawarsa PKS berkecimpung dalam politik Indonesia, kader-kadernya bersih dari cacat hukum. ‘Kebersihan’ inilah yang membuat iri lawan politik. Mereka berusaha menjebak agar PKS masuk ke dalam perangkap mereka. Hasilnya, taktik-taktik politik dimainkan, hingga dua kader PKS divonis korupsi. Meskipun tanpa bukti yang kuat. Di bidang sosial, PKS dianggap anti sosial. Padahal, nyatanya PKS-lah yang paling terdepan dalam membantu korban-korban bencana alam meski bukan dalam masa kampanye. Nyatanya kader-kader PKS sangat dekat dengan masyarakat. Mereka membaur dengan rakyat tanpa embel-embel kepentingan. Nyatanya PKS-lah yang peduli degan nasib bangsa lain, terbukti dengan beragam aksi yang dilakukan atas nama kemanusiaan. Bahkan, salah satu aleg PKS di DPR RI, almarhumah Yoyoh Yuroh, dianggap paling care dengan aleg-aleg dari partai lain. selain itu, Ketua Walubi, DGI, dan budayawan juga sering datang ke DPP PKS. Mereka duduk bersama, berdiskusi tentang kebangsaan dengan hangat. Tak ada caci di antara mereka. (apa) salah PKS?

Di bidang ekonomi, PKS selalu melakukan kerja-kerja nyata demi kesejahteraan bangsa. Kader-kader PKS yang duduk di bangku pemerintahan memanfaatkan jabatannya berbuat lebih banyak untuk rakyat. Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan misalnya, semakin bekerja demi kemakmuran warga Jawa Barat. Haslilnya Jabar semakin baik, pengangguran berkurang, produktivitas pertanian meningkat, APBD bertambah, dll. Sedangkan di daerah, para kader PKS berusaha menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat. Tak jarang para kader partai nomor urut 3 ini mengadakan bakti sosial, penyuluhan, dan pengobatan gratis bagi warga kurang mampu. Inilah bukti nyata PKS cinta Indonesia. Lalu, (apa) salah PKS?

Di bidang agama, PKS kerap dibilang pemecah kerukunan beragama. Pihak-pihak yang tidak suka dengan PKS menuding bahwa ajaran yang dibawa oleh PKS merupakan impor dari Timur Tengah yang notabanenya garis keras, teroris, mudah mengkafir-kafirkan, bid’ah, tidak sesuai dengan tradisi bangsa, dan tuduhan nyeleneh lainnya. Padahal, jika mereka mau melihat dengan seksama dan berinteraksi langsung dengan para kader PKS, tudingan tersebut tidaklah benar. Justru sebaliknya, PKS mengajak kepada kebaikan dengan cara yang santun. Menyentuh dengan cinta. Apakah jilbab panjang yang biasa digunakan oleh sebagian besar wanita PKS, janggut yang menghiasi dagu pria-pria PKS, dan istilah Arab yang kadang digunakan oleh orang-orang PKS merupakan suatu keanehan dan bentuk ekstrim dalam beragama yang berujung pada perpecahan? Ah, rasanya tidak bukan? Lagi-lagi memang nasib PKS menang jadi arang, kalah jadi abu. Lalu, (apa) salah PKS? (Rf/ccm)

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Salahnya satu anda semua warga PKS menempatkan diri anda sebagai musuh iblis

    ReplyDelete